Part 18- Masa lalu

412 23 0
                                    

Catatan Cici:

HALLO SAHABAT!

Wkwkwk aku ketularan nih sama temen aku makanya suka nyapa begitu hihi :v.

Sesuai janjiku, aku double up nih hihi wkwkwk. Aku mau ngucapin terima kasih sebanyak-banyaknya buat kalian yang udah baca cerita ASLAN dan juga nge Voment cerita Aslan yaaa meskipun sedikit wkwkwkwk.

Jangan lupa di vote samaa komen biar aku semakin semangat berkarya yaaaa

Oh iya, enaknya itu dengerin lagu 'Ini Aku dari Devano Danendra' , bagus banget.

Selamat membaca!

●●●

Kim masih sibuk menonton drama korea di ponselnya, ia masih berada dikelas. Bel pertanda pulang sekolah sudah tiba berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Entah mengapa Kim akhir-akhir ini memang begitu mager. Melody tadi sudah pulang dengan Chris, Jill juga tadi pulang dengan Tyo karena ada urusan mendadak masalah basket, Tasya tadi barusan saja pulang karena niatnya ingin latihan. Kini, hanya tersisi Kim dan Vanya dikelas.

"Kamu gak pulang, Vanya?" Tanya Kim memecah keheningan.

"Males keluar" jawabnya acuh.

"Kamu kenapa?"

Vanya tidak menjawab namun ia mulai bernyanyi.

"Mungkin ingin bertemu masih ada ingin memeluk masih ada"

Kim membelalakan matanya. "Kamu lagi galau Van?"

"Sayang kini tak bisa kau telah memilihnya ooo"

"Vanya?"

"Apa?"

"Jangan nangisin Antartika lagi" Vanya hanya diam, dirinya benar-benar sedang tidak ada mood mendengar nama itu.

Kim menangkup wajah Vanya. "Jangan sedih dong, bukan Vanya namanya kalo nangis karna cowok"

"Aku lebih baik dukung kamu sama Zidan"

"Zidan siapa maksud lo?" Kim dan Vanya menoleh melihat dua orang cowok memasuki kelas mereka.

"Ehh? Antartika? Maksud aku, Zidan anak IPS 1 itu loh"

Antartika menatap Vanya. "Zidan siapa lo?"

"Ck! Ngurus banget sih!"

"Anta cemburu ya?" Tanya Kim dengan polosnya.

"Siapa bilang?!"

"Ketahuan dari mukanya" balas Kim sambil menguap ia menatap Aslan yang sedari tadi diam.

"Ayo" Aslan menarik tangan Kim membuat Vanya dan Antartika kaget.

"Ehh? Gue gimana Kim?"

Aslan menatap Vanya, "sama Anta"

"OGAH!" Teriak mereka bersama-sama.

"Hati-hati nanti jodoh" goda Kim lalu segera keluar bersama Aslan.

Mereka berdua menyusuri lapangan dengan keadaan hening. Hanya terdengar langkah kaki mereka berdua.

Aslan tiba-tiba langsung menggenggam tangan Kim membuat gadis itu gugup setengah mati. Eh?

 Eh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang