Setelah kejadian itu, aku mulai merasa masalah yang datang padaku malah menjadi lebih rumit dari sebelumnya.
Bahkan aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi ketika mengetahui suatu hal yang awalnya ku lupakan.
Suara itu, suara yang terakhir kali kudengar waktu itu... Rasanya sangat tidak asing, namun aku tidak tau siapa pemilik suara itu.
Apakah itu salah satu orang yang ku lupakan? Atau bagaimana?
Banyak pertanyaan yang muncul didalam benakku saat ini.
Aku tidak tau apa-apa, rasanya ingin tau ku semakin menjadi-jadi.
Rasanya tidak nyaman.
Tetapi... Ini baru saja sebagian potongan hal-hal yang ku ketahui.
Aku yakin, masih ada banyak potongan-potongan lain yang belum terungkap.
Aku akan mencari tau sendiri.
***
"BANGSAT LO ANJING!" Teriak Wira seraya berusaha melepaskan ikatannya.
"Wira jangan marah-marah..." Nyanyi Bintang.
"Takut nanti lekas tua" tambah Tyo
"ASIK-ASIK JOS!" Sahut Alaska menikmati lagunya sembari memukul-mukul meja mengiringi lagu yang dinyanyikan.
"Atang setia orangnya" nyanyi Antartika.
"Eh gak bisa gitu! Ganti-ganti!" Protes Bintang tidak terima.
Sementara Qana hanya menganga, heran dengan kelakuan teman-temannya yang makin hari makin jadi.
Berkat Aura, semuanya pun akhirnya bisa membebaskan diri dan mengalahkan Wira serta anggotanya. Berawal dari Aura yang lupa dengan nama Jeremy, akhirnya ia memutuskan untuk menghabisi beberapa anggota Astara yang berjaga di depan. Kebetulan hanya dua orang, dan sisanya tidak tau kemana. Dan mau tidak mau Aura harus melakukan apa yang tidak ia inginkan.
"Ahhh tolongh"
"Berat banget sih lo!"
"Diem atau gue bikin lo K.O"
"Mampus, tiduran aja sana bertiga di toilet, cium tuh!"
Begitulah singkat ceritanya.
"Mana yang lain?! Kenapa cuman berlima?!" Bentak Aslan kepada Wira.
"Ya mana gua tau!"
Aslan menjambak rambut cowok itu pelan dan mengangkat kepalanya menghadap wajah Aslan. "Gak usah boong, gue gak goblok kayak lo."
Hasilnya pun nihil, sekuat apapun ia berusaha Wira tidak akan menjawab. Aslan harus mencari jalan agar cowok yang satu itu mau berbicara.
Dan akhirnya Geng Monster berdiskusi, Wira dan yang lainnya hanya bisa melihat punggung mereka dari kejauhan dengan keadaan tangan dan kaki yang diikat kuat.
Beberapa saat kemudian akhirnya Aslan menghampiri Wira lagi dan duduk di hadapannya.
"Ada hubungan apa lo sama Linda?" Tanya Aslan dengan nada biasa.
Terpampang jelas raut wajah Wira yang tidak tau apa-apa. "Hah? Siapa Linda?"
"Lo gak kenal?"
Wira terbahak. "Niat gue, cuman balesin dendam Aldi sama lo pada. Gak lebih."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction"Aku tak ingin menyakitimu, tapi inilah caraku mencintaimu" ~Kimberley "Lo tau gak gue siapa?" Kim menggeleng. "Gue, Aslan Ryvaldy." Sejak saat itu, hidup Kim benar-benar berubah hanya karena masalah kecil. Banyak hal yang tak terduga terjadi dalam...