29- Berpisah

418 20 8
                                    

Halo!

Aku update nih!

Jangan lupa di vote dan komen di setiap paragraf ya😁 ramaikan kuy!

Selamat membaca🥰

***

Seorang gadis cantik sedang menatap kearah cermin dengan keadaan kacau. Rambutnya berantakan, wajahnya kusam, matanya sembab. Penampilannya begitu mengerikan.

Ia menatap sebuah bingkai foto yang berisi foto seseorang. Gadis itu mengusap foto itu dengan kasih sayang sambil tersenyum. Ia lalu berdiri dan berjalan ke arah sebuah papan tulis yang berisi semua informasi dan rencana yang ia buat beserta foto-foto seseorang yang akan menjadi sasarannya.

Matanya fokus kearah foto seorang gadis kecil yang sedang tersenyum. "Gue salah karena terlalu fokus sama lo sampai gue lupa sesuatu"

Ia tertawa, suara tawanya begitu mengerikan. Gadis itu berkata, "gue mau kasih lo hadiah. Mau nggak?"

"Mau? Coba lo tebak, kira-kira apa ya hadiahnya?"

Gadis itu tertawa kecil, tiba-tiba saja ia bersikap seperti anak kecil. "Nanti aku kasih deh, pokoknya spesial buat kamu"

Ia mengusap foto itu lalu menampakkan senyum yang mengerikan. "Tunggu ya, lo pasti gak sabar ketemu teman baru"

***

Kim berjalan menyusuri koridor, dengan cardigan berwarna biru muda dan novel ia peluk. Bisa dibilang Kim adalah tipe gadis yang suka membaca.

Gadis itu berjalan namun tiba-tiba tanpa ia sadari sebuah bola melayang kearahnya, saat ia sadar pun gadis itu menutup matanya namun jantungnya langsung berdegup kencang ketika ia tiba-tiba di tarik seseorang kedalam pelukannya.

Alhasil bola tersebut mengenai punggung cowok berbadan tinggi itu. Kim pelan-pelan membuka matanya ketika siapa yang ada dihadapannya saat ini. Ya, namanya Aslan Ryvaldy. Cowok yang ingin Kim jauhi karena perbuatannya kemarin.

Sadar dengan posisi masih berpelukkan, Kim memperpanjang jaraknya dengan Aslan. Dengan cepat Kim langsung mengambil novelnya yang jatuh namun jantungnya berdegup lebih kencang ketika tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan tangan Aslan yang niatnya ingin mengambilkan novel miliknya. Kim menjauhkan tangannya lalu menyembunyikannya di balik cardigan nya.

Akhirnya Aslan yang mengambil novelnya lalu memberikannya kepada Kim. "Nih"

Kim menerimanya lalu berkata. "M-makasih ya, udah nyelamatin" katanya dengan sedikit gugup sambil ia mengingat kejadian kemarin.

"Karena lo"

Sialan, ia jadi ingat perkataan cowok itu kemarin. Apa maksudnya itu?

"Punggung kamu pasti sakit" kata Kim sedikit khawatir, bukan caper ya!

"Gak sakit"

"Gak usah bohong! Kalau sakit ya bilang aja!"

Aslan menggeleng. "Gak sakit, soalnya ada lo"

Kim menganga tidak habis pikir, bisa-bisanya cowok itu sempat-sempatnya menggombal di saat ia kesakitan. Tanpa basa-basi, Kim berjalan meninggalkan Aslan, niatnya mau jauhin biar gak baperan.

Aslan pun mengikuti gadis itu dari belakang sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil tersenyum kecil.

Merasa diikuti, Kim menoleh kebelakang. "Ngapain ngikutin aku?"

"Terserah gue, gue kan punya kaki" jawab Aslan santai.

"Mending kamu ke UKS aja sana, punggung kamu kan masih sakit!" Decak Kim.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang