Chapter 7

4.7K 501 109
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Cacacillya

Happy Reading!

_____________________

Sasuke memperhatikan Naruto yang tengah telaten mengusap-usap kakinya.

Naruto berkata dengan mengusap-usap anggota badan yang terkilir bisa lebih membuat urat membaik daripada diurut. Sasuke sendiri tidak tahu dari mana sang kekasih bisa mendapat informasi tersebut.

"Masih sakit?" tanya Naruto.

Sasuke menggeleng. Ya, kakinya memang jadi lebih membaik.

"Jangan menari dulu agar tidak bertambah parah," kata Naruto.

"Aku tahu," balas Sasuke. "Terima kasih."

"Ini ulah siapa?" tanya Naruto.

"Aku tidak sengaja terjatuh," sahut Sasuke.

"Aku tak percaya," kata Naruto dengan mata menyipit.

"Ya, sudah."

Sasuke menoleh ke arah lain. Dia malas menatap wajah sang kekasih.

"Sebaiknya jangan menari dulu," ucap Naruto.

"Hm." Sasuke hanya membalas berupa gumaman singkat. Tadi sudah mengatakannya.

Pintu ruang kesehatan terbuka oleh seseorang dari luar. Sasuke menoleh hanya untuk sekedar melihat siapa orang tersebut. Dia mendadak melongo ketika mendapati ketiga teman Naruto. Dua di antaranya membawa nampan makanan.

"Nih, makanan dan minuman pesananmu," ujar Ashura si pembawa nampan.

"Eh?!"

"Letakkan di meja sana dan kalian pergi," kata Naruto.

Setelah mengikuti apa yang diperintahkan oleh Naruto, Shikamaru, Ashura serta Toneri pergi dari ruang kesehatan sembari menggerutu.

"Untung boss geng sendiri."

Sasuke segera tersadar. "Kau mau makan di tempat ini?" tanyanya. "Kenapa tidak ke kantin saja?"

"Untukmu," sahut Naruto yang telah selesai memberi salep di kaki Sasuke.

"Untukku?" gumam Sasuke. "Aku tidak lapar."

Naruto menatap Sasuke dengan tatapan datar seperti biasa. "Seharusnya jam istirahat pertama digunakan untuk makan siang, bukan malah langsung menari," kata pemuda itu.

"Aku memang belum lapar, jadi wajar kalau menari dulu. Lagipula tadi tidak jadi, kok," sahut Sasuke.

"Lain kali jangan diulang yang seperti ini. Makan yang lebih penting agar kau tidak sakit."

Kata-kata seperti itu sudah sering Sasuke dengar dari teman-temannya, Kakaknya bahkan Ibunya. Namun, entah mengapa jika Naruto yang mengatakan kalimat tersebut, ada desiran aneh di dadanya. Rasa hangat menjalar mengetarkan hati.

"Dengar tidak?"

Sasuke mengerjapkan mata beberapa kali ketika mendengar suara berat Naruto. Entah kenapa ia merasa wajahnya saat ini terasa panas.

"E-eh, e-emm... o-oke," ucap Sasuke terbata.

Naruto beranjak hanya untuk mengambil makanan yang dibawa oleh ketiga sahabatnya.

"Sekarang kau makan," kata pemuda itu.

"E-err, kau tidak makan juga?" tanya Sasuke sembari menerima nampan yang diberikan oleh Naruto.

"Kau saja," balas Naruto.

"Kenapa tak makan sekalian?" tanya Sasuke lagi.

"Masih kenyang," jawab Naruto.

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang