Chapter 26

2.1K 297 48
                                    

Naruto© Masashi Kishimoto

Story © Cacacillya

Happy Reading!

__________________________________________

Hal paling menyenangkan bagi murid Konoha Gakuen adalah ketika guru yang seharusnya mengajar di kelas mereka mengumumkan bahwa Kepala Sekolah mengadakan rapat guru untuk membahas perlombaan menari yang diadakan kurang dari seminggu lagi.

Tentu saja pengumuman tersebut membuat setiap kelas sudah diisi oleh keributan. Bahkan kelas anak IPA sekalipun yang biasanya jarang berisik.

Beberapa murid sudah berhamburan keluar kelas, entah pergi ke kantin, bermain di lapangan, kejar-kejaran di koridor, menjahili teman, membully, ada pula yang tebar pesona atau hanya duduk diam di depan kelas sembari mengobrol.

Termasuk Naruto dan ketiga sahabatnya.

Empat sekawan itu tengah asyik bermain game Pubg. Suara mereka sangat berisik teriak-teriak, bahkan volume game mereka sudah mencapai batas. Keributan di lapangan serta koridor kelas saja kalah oleh suara mereka. Walau hanya Toneri dan Ashura saja yang berisik, sih. Sedangkan Shikamaru sesekali menimpali atau mengumpat. Naruto? Jangan ditanya. Si Pangeran es hanya bergumam dan berdecak dengan raut datar juga dingin.

Padahal beberapa murid yang memperhatikan mereka sangat berharap melihat Naruto ikut berteriak juga sama seperti Toneri serta Ashura. Namun, sayangnya harapan hanya tinggallah harapan.

"Ah, gila! Mati aku!" Toneri berdecak kesal ketika hero nya sudah mati terbunuh oleh lawan.

"Payah, Ton, ah!"

Ashura menggeplak punggung Toneri tanpa berperasaan. Lihatlah pemuda itu sampai mendelik semakin kesal.

"Dasar bajingan!"

Shikamaru tertawa. "Sana ke kantin beli minuman, Ton. Uangnya dari kau dulu nanti kami ganti," kata pemuda itu yang masih sibuk mencari persembunyian lawan.

"Oke! Minuman biasa, kan?" tanya Toneri sembari berdiri.

"Iya." Ashura dan Shikamaru menyahut bersamaan dengan mata yang fokus menatap ponsel di tangan masing-masing. "Sekalian cemilanannya juga," kata Ashura.

Toneri tidak menjawab karena pemuda itu sudah berlari menuju kantin. Kecepatan larinya seperti kancil dikejar petani karena ketahuan mencuri ketimun.

"Eh, ke ruang menari saja, yuk? Hari ini anak-anak dari klub menari sedang latihan. Berhubung semua kelas tidak ada pelajaran, pasti mereka berlatih lebih awal," kata Ashura.

"Bilang aja kalau kau ingin mencuci mata melihat Gaara menari," ujar Shikamaru sembari mencibir.

"Hahahaha! Tahu saja." Ashura tergelak.

Naruto menoleh ke arah pemuda itu. "Sudah berhenti mengejar Indra?" tanyanya.

"Indra susah didekati," sahut Ashura. "Dia galak. Ingin mencari yang lain dululah. Si Panda temannya pacar si Boss lumayan manis juga."

Shikamaru dan Naruto menyeringai mendengar jawaban dari Ashura.

"Aku yakin kau akan kembali lagi mengejar Indra. Kau, kan, sudah cinta mati padanya sejak SMP," ujar Shikamaru.

"Aku pasang taruhan satu juta yen," timpal Naruto.

"Aku ikut," balas Shikamaru. Dia ber-tos dengan Naruto.

Air muka Ashura langsung mengkeruh. "Sialan kalian! Kisah cintaku dijadikan bahan taruhan," gerutunya.

Shikamaru tergelak, sedangkan Naruto hanya menyeringai. "Lagian kau sok sekali. Mana bisa berpaling dari Indra," kata pemuda itu.

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang