Chapter 4

5.6K 599 57
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Cacacillya.

Happy Reading!

_____________________________________

"Aku sudah menduga jika Nina-lah salah satu werewolf nya."

Sasuke mengomentari salah satu adegan pada sebuah drama bergenre gore yang tengah ia tonton. Awalnya memang melihat drama action, tetapi di pertengahan adegan pemuda itu melihat sebuah judul drama yang sedikit menarik perhatian. Jadilah ia mengganti tontonannya.

"Hm!"

Sasuke menutup kedua matanya ketika melihat adegan dua orang pemuda yang tengah berciuman di bagian akhir penayangan.

Sedangkan Naruto tetap tidak berekspresi. Masih saja berwajah datar dan dingin.

"Adegan yang tidak terduga," gumam Sasuke ketika drama telah berakhir. Ia meraih remot kemudian mematikan layar hingga menjadi gelap.

"Menonton yang lain."

Naruto memang bertanya, tetapi nadanya seperti bukan mengeluarkan sebuah pertanyaan.

"Tidak. Aku sudah bosan," sahut Sasuke seraya mengambil satu bantal kemudian meletakkan bantal tersebut di pangkuannya.

Dia duduk di lantai berkarpet bulu, sedangkan Naruto berbaring di tempat tidur.

"Lapar," kata Naruto.

"Kau lapar?" tanya Sasuke.

"Bukan. Kau."

"Oh, tadi kau bertanya padaku?" ucap Sasuke.

"Hm."

Tuh, kan. Naruto ini sebenarnya bertanya apa bukan, sih. Dia bertanya tanpa ekspresi sama sekali. Sasuke sampai tidak tahu jika itu adalah pertanyaan.

"Tidak lapar," sahut Sasuke. "Aku mau bertanya," kata pemuda itu.

"Apa," balas Naruto. Wajahnya masih lempeng tidak ada ekspresi. Sasuke jadi gemas sendiri.

"Kau kenal Kakakku di mana?" tanya Sasuke. Dia penasaran kenapa Naruto bisa mengenal Kakaknya padahal sang Kakak sudah kuliah. Jelas saja beda usia.

"Di tempat balapan," sahut Naruto.

Mata Sasuke melebar. Dia lupa jika Kakaknya itu memang memiliki komunitas untuk yang suka balapan motor atau mobil.

"Tapi, kenapa kau langsung tahu kalau aku Adiknya?" tanya Sasuke lagi. "Padahal kau tidak mengenalku sebelumnya."

"Alamat rumahmu," sahut Naruto.

"Huh? Kenapa dengan alamat rumahku?" tanya Sasuke.

"Sama seperti alamat rumah Itachi."

Sasuke mendengus. Jelas saja sama. Kan, mereka kakak beradik. Naruto bodoh apa bagaimana.

"Aku sering mengantar Itachi pulang," kata Naruto.

"Terus?" tanya Sasuke. Jujur saja ia masih belum mendapat jawaban yang jelas.

"Ketika kau menyebutkan alamat rumahmu tadi, aku tahu kau Adiknya Itachi. Lalu saat di mobil aku meminta izin padanya untuk membawamu pergi," kata Naruto.

Sasuke berkedip. Ia cukup terkejut mendengar perkataan panjang dari Naruto. Salut dan sedikit terpesona dengan suara berat milik pemuda itu.

"Oh, begitu," gumam Sasuke. "Aku ingin bertanya lagi," katanya.

"Apa."

"Hm, kau benar-benar serius dengan perkataanmu di sekolah tadi?" tanya Sasuke.

"Iya."

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang