Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Cacacillya
Happy Reading!
.
.
.
.
."Kenapa ke sini tidak membawa makanan, sih?"
Naruto memandangi Neji dengan ekspresi datar. Pemuda itu berjalan memasuki rumah keluarga Uchiha tanpa menyahuti perkataan pemuda keturunan Hyuuga tersebut.
Neji mencibir kala tidak mendapat jawaban. Sementara Itachi yang duduk di sebelahnya hanya menghela napas.
"Beginiloh, sayang. Kalau bertamu ke rumah kekasih itu harus membawa buah tangan. Minimal martabak, maksimalnya Black card," kata Neji.
"Di mana Sasuke?" tanya Naruto tanpa memperdulikan perkataan Neji.
"Di taman belakang," sahut Itachi. "Hampiri saja. Dia sudah menunggumu sedari tadi."
"Kedua orang tuamu?" Naruto kembali bertanya.
"Masih di rumah Nenek," balas Itachi.
Naruto mengangguk, kemudian ia beranjak ke arah pintu yang menjadi akses menuju taman belakang rumah.
Neji mendengus. "Nanti malam jadi ke lapangan, kan?" tanyanya pada sang kekasih.
"Kalau yang lain iya, tapi aku tidak tahu bagaimana dengan Naruto. Apa dia akan ikut menghadiri perkumpulan malam ini atau tidak," jawab Itachi.
"Kuharap dia tidak ikut," gumam Neji.
"Kenapa?" tanya Itachi bingung.
"Kau tahu sendiri, kan, siapa ketua baru Stronger? Dia pasti ikut ke lapangan. Aku tidak ingin ada keributan di sana," ucap Neji. "Jika Menma dan Naruto disatukan dalam satu tempat, entah akan jadi seperti apa nantinya."
"Kau lupa kata Shikamaru? Menma terlihat sedikit jinak saat ini," kata Itachi.
"Kita tidak tahu apa maksud Menma bersikap seperti itu pada Naruto, kan? Daripada terjadi sesuatu yang buruk, lebih baik menghindar," ujar Neji. "Serius, deh, Hubby. Aku akan menghalangi Naruto untuk datang ke pertemuan nanti malam. Soal CEO, aku bisa memberi alasan padanya tentang dia yang tidak datang."
"Ya, kita urus nanti," kata Itachi.
"Kau setuju denganku, kan?" tanya Neji.
"Hn." Itachi hanya membalas berupa gumaman.
"Jawab yang benar, ihh! Kau mau aku memotong burungmu atau bagaimana?" Neji mendelik sinis.
"Iya, sayang. Aku setuju." Itachi meringis. Kekasihnya ini kalau tidak dituruti akan bersikap begitu mengerikan.
"Nah, kalau begitu, kan, enak didengarnya," ucap Neji. "Sekarang kau pergi beli makanan lagi. Aku lapar."
"Itu masih ada beberapa bungkus makanan di meja. Mau makan apa lagi? Tadi juga baru sarapan. Memangnya belum kenyang?" ujar Itachi.
Dia heran sendiri kenapa sang kekasih selalu tidak pernah kenyang, padahal baru makan.
"Tidak perlu protes! Sana beli! Nanti malam aku kasih jatah," kata Neji.
"Hah? Serius?" tanya Itachi memastikan.
"Iya. Sana pergi!" Neji mengusir.
"Oke! Awas kalau nanti malam kau malah kabur. Aku tidak akan melepaskanmu," ucap Itachi seraya berdiri.
"Iya-iya. Bawel! Aku juga sedang ingin," kata Neji.
"Pantas menawarkan diri," gumam Itachi. "Ya, sudah aku pergi dulu. Makanan apa saja, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Boyfriend (Revisi done)
Hayran KurguKisah Sasuke yang harus terjebak dalam dunia Namikaze Naruto, seorang Badboy di sekolah. Warning! NaruSasu, boyslove Naruto©Masashi Kishimoto Story by cacacillya Enjoy with my story ^^ .....