Chapter 23

2.4K 288 30
                                    

Naruto© Masashi Kishimoto

Story© Cacacillya

Happy Reading!

_________________________

Shikamaru membelalakkan kedua matanya ketika melihat Naruto yang tengah berusaha naik ke lantai dua di mana letak kamarnya berada.

Pemuda itu buru-buru turun dari motor dan berlari menghampiri sang sahabat.

(posisi Naruto sedang berada di tangga yang biasa dia gunakan untuk sampai ke kamar Shikamaru)

"Bisakah kau datang ke rumahku dengan cara yang lebih normal daripada memanjat?" tegur Shikamaru dengan nada malas hingga membuat Naruto yang sudah hampir sampai langsung menoleh.

"Turun! Pintu depan masih bisa digunakan dengan baik."

Namun, tidak dihiraukan oleh Naruto karena sudah terlanjur berada di atas dan memang sudah sampai di balkon kamar Shikamaru. Mau turun juga percuma saja.

Pemuda keturunan Nara tersebut hanya bisa mendengus. Dia mengambil tangga yang digunakan oleh sahabatnya itu untuk memanjat, kemudian meletakkannya di sembarangan tempat.

Ingatkan Shikamaru untuk menghilangkan tangga tersebut nanti agar Naruto tidak lagi datang ke rumahnya dengan cara heroik.

Shikamaru kembali ke arah motornya terparkir. Setelah mengambil belanjaan, pemuda itu segera berjalan masuk ke rumahnya.

Shikamaru tinggal sendiri, hanya bersama satu pelayan karena kedua orang tuanya terlalu sibuk bekerja.

Setelah meletakkan ayam goreng ke piring juga menyiapkan dua gelas kopi susu, Shikamaru segera beranjak menuju ke arah kamarnya berada.

Pemuda itu membuka pintu kamar dengan menggunakan kaki, untung saja ketika pergi tadi ia tidak menutup pintu terlalu rapat jadi mudah dibuka dengan kaki ketika kedua tangan sedang sibuk bertugas.

Shikamaru meletakkan nampan berisi sepiring ayam goreng, nasi putih dan dua gelas kopi di atas meja belajar. Ia melirik sejenak ke arah Naruto yang sedang berbaring di atas tempat tidur sembari memainkan ponsel.

"Coba jelaskan, kali ini kenapa?" tanya Shikamaru yang sekarang sedang sibuk dengan makanannya.

Tidak ada jawaban dari Naruto. Shikamaru sudah terbiasa, jadi tidak terlalu masalah. Dia hanya penasaran kenapa sang sahabat ini kembali datang ke rumahnya malam-malam.

Ya, mungkin Shikamaru bisa menebak kenapa, tapi kali ini ia tidak melihat wajah Naruto yang luka-luka. Wajah itu masih mulus, luka lama bahkan sudah hampir tidak terlihat.

"Kau sudah makan belum? Aku membeli ayam di tempat biasa. Kalau kau mau sini bergabung denganku," kata Shikamaru.

Naruto langsung bereaksi. Pemuda itu mengubah posisinya menjadi duduk di atas tempat tidur. Dia menatap Shikamaru yang sedang makan.

"Tapi, nasinya sedikit, sih. Kau makan ayamnya saja, tuh! Aku juga sudah membuat segelas kopi untukmu," ucap Shikamaru. Dia berbicara tanpa menatap lawan bicaranya karena sibuk makan. Sepertinya pemuda itu sangat lapar.

"Kau belum makan?" Naruto memberi pertanyaan dengan wajah datar seperti biasa.

Shikamaru hanya mengangguk saja karena sibuk mengunyah makanan. "Aku pikir kau tidak akan ikut balapan malam ini. Makanya saat pulang dari markas jam empat tadi aku langsung tidur dan baru bangun puluhan menit lalu."

"Aku memang tidak berniat ke lapangan," balas Naruto.

Shikamaru menganggukkan kepalanya. "Baru pulang kencan dengan Sasuke?" tanya pemuda itu. Kali ini Naruto yang mengangguk. "Kau mau tidak?" Ia menawarkan ayam.

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang