Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Cacacillya
Happy Reading!
.
.
."Apa kita boleh bergabung?" tanya Toneri pada Kiba, Sinchan, Gaara, Koya dan Haku yang tengah duduk di kursi kantin.
Kelima orang tersebut lantas menoleh ke arah pemuda itu yang sekarang tengah berdiri dengan membawa nampan berisi makanan. Toneri tidak sendiri. Ada Ashura, Shikamaru dan juga Naruto.
Kiba serta keempat temannya jelas merasa bingung. Mengapa anak populer seperti mereka ada di kantin anak biasa?
"Kenapa kalian ada di sini?" tanya Kiba mewakili teman-temannya.
"Mau makanlah, masa mengemis?" balas Toneri gemas.
"Bukan begitu! Maksudku, mengapa kalian makan di kantin ini? Biasanya juga di kantin tetangga sebelah," ujar Kiba jengkel.
"Memangnya tidak boleh?" sahut Toneri. "Tidak ada larangan yang berlaku untuk itu, sih," lanjutnya. "Jadi, bagaimana? Boleh bergabung, ya? Di antara semua yang ada di sini kami hanya kenal kalian, nih."
"Ya, terserah," sahut Kiba akhirnya. Dia lebih memilih mengalah daripada diperpanjang.
"Thank you, Puppy!" ujar Toneri seraya mendudukkan diri di kursi yang berhadapan dengan Haku.
Shikamaru, Ashura dan Naruto juga ikut duduk. Ketiganya duduk berdekatan.
"Kami tidak mengganggu kalian, kan?" tanya Ashura.
Kiba menggeleng sebagai jawaban. Ia kembali fokus pada makanan miliknya.
"Pembicaraan kami sudah selesai, kok," kata Sinchan.
"Jadi, Gaara menerimanya atau tidak?" tanya Naruto tiba-tiba.
Nada suara pemuda itu terdengar lebih bersahabat sedikit, tidak datar seperti biasanya. Ya, walau masih berwajah dingin.
Kiba dan keempat temannya saling melirik dengan wajah bingung. Begitupula Toneri, Shikamaru serta Ashura yang tidak mengerti maksud dari pertanyaan Naruto.
"Maksudnya?" tanya Koya.
"Kalian pasti tahu maksudku," ucap Naruto. "Soal Sasuke."
Pemuda itu menghela napas saat dirasa teman-teman kekasihnya ini belum mengerti apa yang tengah ia bicarakan.
"Ah!" Sinchan mengangguk mengerti, begitupula keempat temannya. "Iya. Gaara sudah bersedia setelah kami membujukkan dengan berbagai macam cara."
"Baguslah," kata Naruto.
"Ini kenapa, sih? Ada apa dengan Gaara? Kenapa aku sama sekali tidak nengerti apa yang sedang kalian bicarakan," ujar Toneri bingung.
"Sasuke meminta pada pelatih untuk menyerahkan posisi ketua pada Gaara karena kondisinya saat ini tidak bisa mengikuti perlombaan nanti," sahut Koya menjelaskan. "Gaara sempat menolak, tapi akhirnya dia bersedia juga. Kami jadi lebih tenang karena tidak perlu khawatir lagi tentang ketua team. Posisi ketua di perlombaan kali ini sangat penting untuk penambahan poin," tutupnya.
"Oh, begitu." Toneri mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Tapi, apa aku bisa sebaik Sasuke ketika memimpin kalian nanti?" kata Gaara dengan wajah khawatir yang tampak terlihat jelas.
"Kami, kan, sudah berkata padamu, Gaara. Jika Sasuke dan pelatih saja langsung setuju, itu tandanya kau memang bisa diandalkan," ucap Haku yang diangguki ketiga temannya.
"Itu benar. Sasuke tidak mungkin asal sembarangan menyerahkan posisi ketua padamu kalau dia tidak yakin dengan kemampuanmu, Gaa," timpal Sinchan.
"Pelatih saja langsung setuju dengan usulan Sasuke," tambah Koya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Boyfriend (Revisi done)
FanficKisah Sasuke yang harus terjebak dalam dunia Namikaze Naruto, seorang Badboy di sekolah. Warning! NaruSasu, boyslove Naruto©Masashi Kishimoto Story by cacacillya Enjoy with my story ^^ .....