Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Cacacillya
Happy Reading!
.
.
.
.
."Menma! Akhirnya aku menemukanmu di sini."
Dari sekian juta manusia di muka Bumi, kenapa Menma harus bertemu dengan manusia sejenis Jang Yenna? Menma benar-benar sedang tidak ingin bertemu dengan seseorang yang berwajah licik seperti gadis bermarga Jang itu. Rasanya sangat memuakan.
Saat Menma ingin pergi menghindar, Yenna sudah terlebih dahulu sampai di tempat pemuda itu berada. Di pinggir jalan dekat penjual permen gulali.
"Kau ke mana saja, sih? Nomornya tidak bisa dihubungi sama sekali," ujar Yenna dengan nada kesal.
"Aku sibuk," sahut Menma tanpa niat.
"Sibuk apa? Dari kemarin aku perhatikan kau terus bersama Naruto," kata Yenna seraya melipat tangannya di depan dada. "Mana terlihat akrab seperti sudah berbaikan."
"Oh, kau melihatnya juga? Kupikir buta," ucap Menma. Pemuda itu dengan santai memakan permen gulali yang ia beli.
"Kalian benar-benar sudah berbaikan?" tanya Yenna dengan mata memincing tajam.
"Bukan urusanmu," sabut Menma.
"Tentu saja urusanku!" kata Yenna. "Kau, kan, berniat untuk membalas kematian Michelle pada Naruto, kenapa malah berbaikan dengannya? Kau harus ingat rencana kita, dong!"
"Kenapa kau ingin sekali aku membalas dendam pada Naruto?" tanya Menma dengan alis terangkat sebelah.
Yenna mendengus. "Itu tujuanmu kembali ke Konoha, kan?" ucapnya. "Masa sudah ada di sini, tapi tujuanmu jadi melenceng?"
"Itu memang tujuanku, tapi bagaimana denganmu sendiri. Kenapa kau kembali ke sini dan apa tujuanmu?" balas Menma.
"Tentu saja untuk mendapatkan Naruto kembali. Kenapa kau malah bertanya terus, sih?" sahut Yenna seraya mendengus. "Kau tahu aku sangat mencintainya, kan?"
"Karena ingin mendapatkannya kembali?" kata Menma sarkas. "Kau ingin kembali padanya, tapi kau berseketu dengan seseorang yang ingin menghancurkannya. Kau yakin jika itu sebut cinta?"
Yenna terdiam, wajahnya terlihat kebingungan mencari jawaban atas pertanyaan dari Menma. Sedangkan pemuda itu hanya menyeringai. Ia kembali menemukan sebuah kejanggalan.
Semoga kali ini hatinya tidak menepis itu.
"Kau tahu siklus saling menguntungkan?" tanya Yenna setelah beberapa saat terdiam.
"Hm." Menma menyahut berupa gumaman.
"Aku membantumu untuk menghancurkannya dan ketika dia hancur aku akan datang sebagai seseorang yang menolong ketika dia terpuruk saat semua orang menjauhinya. Jadi, dia merasa jika akulah seseorang yang benar-benar selalu ada untuknya," ucap Yenna. "Maka itu, kau harus membuat Sasuke membenci Naruto, sekalian Black Door."
"Wow! Kau tahu tentang Black Door?" Menma bergumam.
"Tentu saja! Kau pikir aku bodoh tidak tahu apa-apa?" gerutu Yenna. "Nah, saat pertemuan kalian nanti malam, aku ada sebuah rencana dan kau harus melakukannya. Jika ingin dendammu benar-benar terbalaskan."
"Apa, tuh?" tanya Menma.
"Nanti aku jelaskan lewat pesan saja," sahut Yenna. "Kalau di sini tidak mungkin. Terlalu banyak orang."
"Ya, terserah kau saja," sahut Menma. Lagipula aku tidak berniat untuk mengikuti perkataanmu.
Yenna berdecak. Dia melambaikan tangan untuk menghentikan sebuah taksi yang lewat. "Intinya kau harus mengaktifkan ponselmu," kata gadis itu sebelum menaiki taksi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Boyfriend (Revisi done)
FanficKisah Sasuke yang harus terjebak dalam dunia Namikaze Naruto, seorang Badboy di sekolah. Warning! NaruSasu, boyslove Naruto©Masashi Kishimoto Story by cacacillya Enjoy with my story ^^ .....