Chapter 47

1.9K 282 81
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Cacacillya

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Naruto langsung berdiri hingga membuat Yenna yang ada di pangkuannya mau tidak mau harus terjatuh menyebabkan semua orang terkejut. Kecuali teman-teman pemuda itu yang malah menutup mulut menahan untuk tidak tertawa.

"Ish, sayang. Kenapa mau berdiri tidak bilang-bilang, sih? Aku jadi jatuh, kan. Sakit tahu," ucap Yenna dengan nada merengek. Dia berusaha mati-matian menahan malu demi kelancaran rencananya.

"Hei, Black Door! Kasian kekasihmu kau perlakukan seperti itu," cetus seseorang dari kumpulan Boom.

Naruto menatap seseorang itu dengan datar dan dingin. "Dia bukan kekasihku," ujarnya.

"Jangan malu-malu begitu untuk mengaku, Black Door," kata seorang pemuda berambut biru. "Pacarmu sangat cantik. Kau harusnya beruntung bisa memilikinya. Aku yakin sekali jika di luaran sana banyak pemuda yang mengantri untuk menjadi kekasihnya."

Yenna diam-diam tersenyum bangga karena mendapat pujian tersebut. Sedangkan mereka yang tahu kelakuan asli gadis itu hanya memutar bola mata malas.

"Kalau kau mau, silahkan ambil. Lagipula aku tidak sudi punya pacar murahan sepertinya," kata Naruto dingin.

Yenna mendelik, tangannya mengepal.

"Wow, Bro. Tidak baik menghina pacar sendiri."

"Kalian butuh telinga berapa pasang lagi untuk bisa mendengarku berbicara jika dia bukanlah kekasihku?" ujar Naruto seraya menatap satu persatu orang-orang yang berada di tempat itu.

"Sayang!" Yenna berteriak dengan nada merajuk kesal. Matanya berkaca-kaca. "Kenapa kau begini, sih? Apa aku serendah itu sampai kau malu untuk mengakuiku sebagai kekasihmu?"

Semua tampak saling berpandangan dengan mulut terkunci kala mendengar perkataan dari Yenna. Bahkan teman-teman Naruto hampir menjatuhkan rahang mereka karena terkejut dan tidak percaya Yenna bisa berkata seperti itu.

"Woy, Bro! Ternyata kau brengsek juga, ya?" cetus seorang pemuda berambut putih. "Memangnya untuk mengakui hubungamu dengan gadis itu sangat memalukan? Dia sangat cantik, Dude," cibirnya.

"Kalau dia memang kekasihku, untuk apa aku malu mengakuinya?" balas Naruto dingin. "Tapi, pada kenyataanannya wanita murahan ini bukan kekasihku."

"Naru!" teriak Yenna dengan mata berkaca-kaca. "Kenapa kau tega sekali berkata seperti itu tentangku, sih? Apa salahku padamu sampai kau berbuat semua ini padaku? Untuk mengakuiku saja tidak bisa. Apa_"

"Ingin tahu jawabannya, Nona?" Itu bukan Naruto yang menjawab, tapi Shikamaru. Pemuda Nara tersebut kini menjadi pusat perhatian. "Apa aku harus membongkar semuanya di sini?"

"Bongkar saja, biar dia malu sekalian," cetus Sasori.

"Kita kasih pilihan saja. Mau mengaku kalau semua omongamu itu dusta atau kita permalukan dirimu di sini sekarang juga?" timpal Shisui.

Yenna langsung terdiam. Wajahnya tampak pucat. Kenapa malah jadi seperti ini? Semua tidak sesuai dengan rencana yang telah ia susun bersama Menma. Lalu, kenapa pemuda itu sejak tadi justru diam saja tidak mengatakan dialognya?

Menma memang sudah berada di tempat itu dan tengah menonton drama yang Yenna buat sedari tadi. Pemuda itu juga mendapat bagian tertentu sesuai dengan arahan Yenna, tapi ia sama sekali tidak berniat melakukan hal tersebut.

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang