Chapter 41

2K 287 175
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Cacacillya

Happy Reading!

.
.
.

Naruto baru saja keluar dari kamar mandi dan dia sudah dikejutkan dengan kehadiran Menma yang tengah memainkan ponsel di atas tempat tidurnya.

"Mau apa ke sini?" tanya Naruto tanpa menoleh ke arah Menma karena ia sedang mengambil pakaian di dalam lemari.

"Pendingin di kamarku mati. Aku tidur di kamarmu, ya. Aku tidak bisa tidur kalau tidak memakai pendingin ruangan," sahut Menma.

"Kenapa bisa mati?" tanya Naruto.

"Tidak tahu," balas Menma. Ia melirik ke arah Naruto yang masih sibuk memilih pakaian. Pemuda itu hanya memakai handuk sebatas pinggang saja untuk menutupi area privasi.

Jujur saja, Menma selalu merasa iri melihat proposi badan Naruto yang ideal. Ia ingin memiliki badan seperti itu, tapi sayang sekali selalu saja gagal. Walaupun sudah sering ke tempat GYM.

"Na." Menma memanggil dengan pelan.

"Hm."

"Ada yang ingin aku bahas denganmu," ucap Menma. "Mungkin ini sedikit serius."

"Soal apa." Naruto membalas tanpa niat.

"Pakai saja bajumu terlebih dahulu," ujar Menma sembari berguling-guling di ranjang.

Naruto melirik dengan ekor matanya sekilas, kemudian sibuk kembali dengan kegiataan yang tengah ia lakukan.

"I wonder where I am in the middle of your heart. I'm drifting and I'm going to go without knowing. It's hard, sometimes where is the end of this heart. Is it you."

Menma bersenandung menyanyikan sebuah lagu dari penyanyi yang cukup terkenal di Korea.

"Suaramu jelek," cetus Naruto seraya berjalan ke arah Menma.

Buk!

Satu bantal melayang ke arah Naruto dan pelakunya adalah Menma. Beruntung saja pemuda itu bisa menghindar dengan gesit. Jadi, wajahnya tidak perih karena terkena lemparan bantal yang cukup keras.

"Kita ingin berantem terus apa damai, nih?" ujar Menma dengan nada kesal.

"Entah." Naruto menyahut singkat. Pemuda itu naik ke tempat tidur dan segera meringis kala Menma meloncat ke arahnya begitu ia hendak membaringkan diri. "Argh!"

"Kck." Menma berusaha menahan tawanya. Ia menindih tubuh Naruto dengan kedua tangan yang melingkar erat di pinggang sang kembaran. Posisinya berada di atas tubuh pemuda bermata safir tersebut. "Aku berat tidak?"

"Berat. Menyingkir dariku," ujar Naruto dengan nada datar.

"Masa, sih?" tanya Menma memastikan. Dia tidak percaya. Setahunya ia sudah lumayan berdiet, kenapa masih berat?

"Menyingkir, Ma," kata Naruto sembari mendengus. Bukannya pemuda itu tidak bisa menjauhkan Menma, hanya saja ia sedang malas menggunakan tenaga.

"Bilang dulu kalau aku tidak berat, Na," kata Menma sembari terus mengeratkan pelukkannya.

Naruto menghela napas sejenak, kemudian dalam sekali gerakkan posisi mereka berubah. Kali ini ia yang berada di atas tubuh Menma.

"Aish! Sialan!" teriak Menma.

My Badboy Boyfriend (Revisi done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang