Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Cacacillya
Happy Reading!
.
.
.
.
.Naruto membuka kedua mata saat merasakan sinar mentari menyorot ke arah tempatnya berada saat ini. Pemuda itu terdiam memandangi langit-langit kamar, sebelum kemudian pandangannya beralih pada seseorang yang saat ini tengah tertidur pulas di sampingnya.
"Menma."
Naruto bergumam dengan suara yang teramat pelan.
"Aku ingin tahu apa yang sebenarnya ada di dalam hatimu saat ini."
Setelah beberapa saat memandangi Menma, Naruto memutuskan segera beranjak kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri.
.
.
."Woy, bro. Ayo, bangun. Kau tidak sekolah?"
Toneri berusaha membangunkan Shikamaru yang masih tertidur pulas di tempat tidur milik pemuda itu. Ia mendengus kala merasakan bau alkohol yang begitu menyengat. Bahkan terdapat beberapa botol vodka di lantai.
"Anak ini mabuk semalaman? Tidak biasanya," gumam Toneri. "Pasti sekarang dia hangover. Botol kosongnya banyak sekali. Berapa banyak yang dia minum?" gumamnya lagi.
Toneri memutuskan untuk memunguti botol-botol tersebut dan membuangnya ke tong sampah. Selain botol, banyak puntung rokok juga di lantai.
"Dia kenapa, sih? Perasaan Shika tidak pernah segila ini," kata Toneri.
Pemuda itu duduk di sisi tempat tidur Shikamaru. "Alamak!" Ia tersentak kala merasakan badan sang sahabat terasa sangat panas. "Dia baru saja nyebur ke kolam air panas atau baru keluar dari panggangan? Panas sekali badannya."
Toneri melirik ke arah jam di dinding. Waktu masih menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Masih ada waktu sebelum bel pelajaran berbunyi.
"Kalau aku tinggal sendirian, takutnya kenapa-kenapa. Tapi aku juga tidak bisa bolos. Aku bisa disembelih Ibuku nanti," ucap Toneri. "Ini kenapa tidak ada orang sama sekali, sih. Ke mana semua pelayan di rumah ini? Mati semua apa bagaimana," gerutu pemuda itu jengkel.
Tangannya kembali memegang badan Shikamaru. Ia meringis kala badan pemuda itu benar-benar terasa sangat panas.
"Aku hubungi anak-anaklah. Siapa tahu ada yang bisa merawat anak rusa yang satu ini," gumam Toneri sembari mengutak-atik ponselnya. "Aduh, Shika. Kau sedang patah hati dengan siapa sama separah ini, sih?" gerutunya.
Sebenarnya Shikamaru bisa seperti itu karena ada saudaranya yang datang berkunjung saat ini baru sampai di rumah. Saudaranya itu mengajak untuk minum bersama. Shikamaru sudah menolak, tapi sang saudara terus memaksa dan akhirnya ia tergiur juga.
.
.
."Bisa-bisanya Shikamaru mabuk seperti semalam, tapi di antara kita tidak ada yang tahu," ujar Ashura.
Pemuda itu tengah berada di kantin untuk makan siang. Dia bersama Toneri dan Naruto.
"Itu karena ponsel Shika tidak bisa dihubungi sama sekali dari kemarin siang," kata Toneri. "Bahkan Sasori dan Shisui yang pulang paling lambat saja dari rumah Shika tidak bertemu dengannya."
"Jam berapa mereka berdua pulang?" tanya Ashura.
"Kata mereka jam sembilan malam," sahut Toneri.
"Berati Shika baru pulang sekitar pagi atau tengah malam," ucap Ashura.
"Bisa jadi," kata Toneri.
Naruto tengah memikirkan sesuatu. Jam sembilan malam belum pulang, itu artinya saat Shikamaru mengantar Menma ke rumah pemuda itu pergi ke tempat lain terlebih dahulu sebelum pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Boyfriend (Revisi done)
FanfictionKisah Sasuke yang harus terjebak dalam dunia Namikaze Naruto, seorang Badboy di sekolah. Warning! NaruSasu, boyslove Naruto©Masashi Kishimoto Story by cacacillya Enjoy with my story ^^ .....