Naruto © Masashi Kishimoto.
Story © Cacacillya.
Happy Reading!
.
.
.Menma meraih ponselnya yang bergetar di atas tempat tidur. Ia mengernyitkan kening kala melihat nama Yenna tertera di layar.
"Mau apa cewek ini menghubungiku?" gumam pemuda itu. "Kalau bukan karena perkataan Shotaro, aku tidak ingin berurusan lagi dengannya."
Menma menghela napas, lalu melemparkan ponselnya ke sembarang arah di atas tempat tidur tanpa berniat untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Baru pertama bekerja sama saja sudah berbuat licik seperti ini."
Menma kembali mengingat percakapannya beberapa jam lalu bersama Yenna yang membahas mengenai rencana mereka. Setelah ia memutuskan untuk bersekutu dengan gadis itu. Tentu dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran yang terjadi dua tahun silam sesuai apa yang dikatakan oleh Shotaro.
Rencana tersebut dimulai dari membuat Sasuke celaka. Padahal Menma sama sekali tidak menginginkan hal itu. Dia memang membenci Naruto dan akan melakukan apa saja demi dendamnya terbalas, tapi mencelakai orang lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah mereka tidak pernah terlintas di otaknya.
Menma memegang wajahnya yang terdapat beberapa luka karena ulah Naruto. Deretan kalimat yang diucapkan sang Adik kembar selama memberi pukulan di wajahnya kembali terlintas seperti sebuah video.
"Kau pikir hatiku tidak merasa sakit saat tangan ini digunakan untuk menghajarmu? Bahkan lebih sakit daripada luka yang kau dapatkan di wajahmu karena ulahku."
Menma tersenyum miring, lalu mengusak rambutnya dengan kasar. Pemuda itu sangat sadar jika Naruto dan dirinya sedang terjebak dalam perasaan saling menyayangi namun juga saling menyakiti satu sama lain.
Menma melirik ke arah ponselnya yang kembali berdering. Kali ini ia melihat nama orang lain yang tertera di layar. Tanpa berpikir panjang ia segera mengangkat panggilan tersebut.
"Ada apa?"
"Apa sudah menemukan sesuatu yang aneh?"
Menma mendengus. "Aku baru saja bekerja sama dengannya hari ini. Jadi, aku belum bisa menyimpulkan."
Seseorang di balik panggilan terdengar sedang tertawa.
"Jika otakmu jenius, kau pasti bisa menemukan keanehan tersebut. Kalau otakmu dangkal, ya percuma saja. Selamanya kau tidak akan pernah tahu."
Menma mencubir.
"Oh, ya, satu hal lagi. Ini sangat penting," kata seseorang itu. "Jika kau benar-benar ingin menyelidiki kasus dua tahun lalu untuk tahu siapa pelaku sebenarnya, kau harus terlebih dahulu menghilangkan dendam dan kebencianmu pada Naruto. Karena dengan begitu otakmu hanya akan terfokus pada rencanamu. Tapi, kalau kau sama sekali tidak bisa mengenyahkan dendam itu untuk sementara, kurasa kau tidak akan menemukan apapun dan selamanya akan terus seperti ini. Kau mengerti maksudku?"
Menma terdiam, dia sibuk mencerna perkataan dari seseorang yang menghubunginya.
"Ah, aku ingin bertanya satu hal."
Suara di seberang sana kembali terdengar.
"Kedua orang tuamu hari ini telah kembali ke Konoha, kan? Apa kau tahu jika mereka berdua telah benar-benar percaya pada Naruto?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Boyfriend (Revisi done)
FanfictionKisah Sasuke yang harus terjebak dalam dunia Namikaze Naruto, seorang Badboy di sekolah. Warning! NaruSasu, boyslove Naruto©Masashi Kishimoto Story by cacacillya Enjoy with my story ^^ .....