🍁2

510 62 2
                                    

Author POV




Berkat mulutnya Willy, kabar kedekatan Sonny dengan seorang wanita langsung menyebar ke semua orang. Bahkan Jay dan Denny tidak percaya dengan hal itu.

Berbanding terbalik dengan Karina dan Risa yang menyambutnya gembira.

Sementara Laras bersikukuh untuk mencari tahu siapa wanita itu. Ia takut jika Aryo tidak sepenuhnya diterima baik oleh wanita tersebut bahkan keluarganya. Ia takut jika Aryo akan ditelantarkan.

Sore ini, Laras, Karina dan juga Risa berkumpul disalah satu cafe milik Willy yang ada dibilangan selatan. Mereka tengah membicarakan persiapan launching produk terbaru dari butik milik Risa. Yaaa, meski bahasan Sonny terselip di dalamnya.

"Sonny~!!". Tangan Karina terangkat dan meneriakkan nama tersebut.

"Lo beneran udah punya calon istri?". Tanya Laras begitu melihat Sonny yang sudah ada di hadapan mereka.

"Duduk dulu sini mas". Tawar Risa dengan menggeser kursi yang masih kosong.

"Ceweknya baik kan? Dia mau nerima Aryo? Atau lo belum cerita soal Aryo?". Cecar Laras.

"Pasti cowok lo yang udah nyebar gossip". Pandangan Sonny beralih pada Karina.

"Ya kan emang bener bang".

Semuanya menoleh pada sumber suara. Ada Willy yang baru saja tiba, "Lo lupa bang? Kita kan ketemu pas malem itu".

"Ya kan gue belum resmi sama ninda".

"Ohhhh~namanya ninda". Koor Karina dan juga Laras.

Pasalnya, Willy tidak memberitahukan nama wanita tersebut pada semua orang. Ia sengaja menutupinya.

"Berarti mas Sonny udah ada niatan buat ngeresmiin hubungannya sama ninda?".

"Belum ada omongan,Sa. Baru pertemuan keluarga aja".

"Tapi ninda tau keadaan lo kan? Dia tau ada Aryo kan? Kalau dia emang gak nerima Aryo, pintu rumah gue terbuka lebar buat dia kok". Ujar Laras.

"Ninda tau gue punya anak satu dengan status duda ditinggal meninggal istrinya".

Laras lega mendengarnya. Tapi, tetap saja ada rasa khawatir yang terselip didalam dirinya.

"Kandungan lo gimana? Sehat-sehat aja kan?". Tanya Sonny mengingat kehamilan Laras yang tengah memasuki bulan kelima.

"Baik,Son.. Meski gue tetep dicekokin susu kedelai sama kacang ijo tiap pagi sama Risa".

Pandangan Sonny beralih pada Karina, "Kalau Willy gak ada niatan buat ngelamar atau nikahin lo, cari cowok lain aja. Ada Denny yang emang udah siap nikah".

"Sialan lo,bang". Sungut Willy yang ditanggapi dengan tawa Karina.

"Mas Sonny tuh lagi mengalihkan pembicaraan ya?".

Semuanya setuju dengan pertanyaan Risa kali ini.

"Ngehindarin pembahasan ninda? Jelas enggak,Sa. Yaa...gue cuma mengingatkan Willy aja, trus nanyain kabar kalian. Tau sendiri kan, gue jarang bisa ikut kumpul sama kalian".

"Gue ke toilet dulu ya". Pamit Laras.

"Mau ditemenin nggak?".

"Ngga usah, deket kok".

Yang lainnya pun kembali berbincang. Bahkan Risa menanyakan perkembangan Aryo. Sudah dua minggu dirinya tidak menjenguk Aryo karna kesibukannya mengurus butik.

"Kayanya dia kangen Aira. Tiap kali gue video call sama Aira, si Aryo kaya seneng gitu sa".

Tak bisa dipungkiri, Aira memang yang paling akrab dengan Aryo. Bahkan anak perempuannya itu menganggap Aryo sebagai anaknya. Ia bahkan merengek pada Laras ataupun Ajeng untuk mampir ke rumah Sonny saat pulang sekolah demi bisa bermain dengan Aryo meski sebentar saja.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang