part 37

2.3K 291 25
                                    

Author POV

Dirinya begitu terpana ketika menatap seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Wanita yang telah mengganti pakaiannya dengan gaun berwarna peach. Riasan pada wajahnya yang begitu tipis namun semakin membuat wanita tersebut kian cantik dan mempesona di matanya.

"Haruskah gue ngerobek pakaian lo itu,Sa?". Ujarnya dengan cengiran tanpa dosa yang mampu membuat wanitanya merengut sebal ketika menatapnya.

"Boleh, asal mas beliin aku 100 butik sebagai gantinya". Ucap Risa sambil berjalan menuju meja rias. Mengecek kembali dirinya untuk memastikan tidak ada yang kurang lagi.

Perjamuan makan malam pertama mereka.

Andai mereka tidak di undang, Risa sudah pasti akan lebih bahagia menghabiskan malam minggu-nya hanya dengan menonton film dan juga popcorn caramel kesukaannya.

Namun, salah satu rekan bisnis almarhum ayahnya mengundang dia untuk sebuah perjamuan makan malam. Dimana ada begitu banyak para pengusaha yang akan datang disana.

Jay pun telah rapih dan juga terlihat sangat berbeda. Meski hanya mengenakan sebuah kemeja berwarna hitam dan juga setelan jas hitam yang sengaja tidak ia kancingkan.

Mereka berdua pun sempat berdebat dengan penampilan Jay. Menurut Risa, suaminya itu seperti orang yang ingin mengunjungi sebuah acara pemakaman. Bahkan sebelumnya Jay bersikukuh untuk memakai celana berwarna hitam.

Bukan Risa jika tidak bisa memaksa Jay di waktu tertentu. Ia memaksa-nya untuk mengganti celana-nya itu dengan warna cokelat tua. bahkan menambahkan sedikit syal berwarna sedikit keemasan pada leher Jay serta mengaitkannya pada tepi jas tersebut. Setidaknya, penampilan Jay tidak terkesam suram di matanya.

Ia membiarkan rambut cokelat Jay tampil apa adanya. Agar kesan muda mereka tidak hilang.

"Jadi, kita mau berangkat jam berapa nyonya?".

tawa kecil terdengar dari mulut Risa, "ngga usah berangkat kalau perlu mas".

Keduanya sama-sama tertawa. Meski mereka di besarkan dari keluarga pengusaha, bukan berarti mereka senang dengan hal-hal seperti ini. Keduanya begitu menghindari acara seperti ini, namun karena Risa harus bertemu dengan beberapa rekan bisnis perusahaannya, jadi lah mereka mendatangi perjamuan makan malam tersebut.

Dengan memeluk lengan kiri Jay, keduanya segera berjalan meninggalkan kamar mereka.

malam ini, Jay memilih mobil kesayangannya untuk mengantar mereka. mobil yang sangat jarang sekali ia pakai. Risa pun baru dua kali ini menikmati mobil tersebut.

Selama perjalanan, keduanya banyak melemparkan lelucon ataupun bertukar cerita. bahkan Risa menceritakan jika beberapa hari ini Karina sempat menghubunginya. Gadis itu dan Willy sudah berbaikan meski tidak ada kelanjutan dari hubungan keduanya. Ya, mereka tetap menjadi teman.

sangat di sayangkan memang. Meski Jay tahu perasaan Willy yang sebenarnya pada Karina, ia hanya bisa diam. Tidak ingin mengatur perasaan orang lain. Entah apa yang akan dilakukan Willy. Atau memang Willy tidak sanggup jika melakukan hubungan jarak jauh dengan Karina.

Willy itu tipe pria yang sangat memuja wanita jika sudah jatuh cinta. Berbanding terbalik dengan Bima.

Justru para gadis itu yang memuja Bima. Begitu memuja pesona seorang Bima yang begitu wah di mata mereka. Seperti ada penghargaan tersendiri jika mereka berhasil berpacaran dengannya.

**

alunan lagu yang hanya di iringi piano begitu mendominasi tempat ini.

Begitu banyak para pengusaha yang datang saat mereka masuk ke dalam.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang