🍁6

494 52 8
                                    

🌿 Terimakasiiihhhh yg udah baca+vomment😘








🔞 Warning!!! 🔞






Author POV







Kedua matanya masih terpejam meski kesadarannya mulai kembali. Ia semakin menaikkan selimut tebalnya pada tubuh yang masih saja enggan diajak kompromi. Dirinya sadar jika sudah pagi, bahkan terlalu siang untuk dirinya bangun saat ini.

Tangan kirinya terulur, meraba-raba sisi kasur disampingnya. Kosong. Itu yang dirasakan Ninda saat ini.

Nafasnya berhembus pelan, ia mulai mengerjapkan kedua matanya. Membiasakan netranya untuk cahaya kamar hotel yang ditempatinya dari semalam.



Tunggu.



Ia merasakan sesuatu yang aneh saat menggeliat didalam selimutnya. Dengan sigap, ia langsung menyingkap selimut dan mendapati tubuhnya tanpa sehelai benang yang melekat.

"Lagi?". Pikirnya.

Dengan buru-buru ia segera menyambar ponselnya yang tergeletak dengan manis diatas nakas. Jari-jemarinya segera memainkan layar ponselnya. Mencari satu nama yang memenuhi kepalanya saat ini.

"LO TEGA NINGGALIN GUE TELANJANG DIKAMAR HOTEL SENDIRIAN??!!".

Pria diseberang sana bahkan langsung menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan gadis itu. Senyumnya mengembang, membayangkan ekspresi gadis tersebut.

"Masih perih?". Suara beratnya terdengar.

"GUE GAK BERCANDA. SERIUSAN KITA NGELAKUIN ITU? LAGI? KENAPA GUE GAK INGET SAMA SEKALI?".

"Lo baru minum dua gelas aja udah mabok.  Gue di hadapin cewek yang cuma pakai handuk terus nari erotis ya mana tahan".

"Ya Tuhan.... Kok ada sih cowok kaya lo".

"Ayo nikah, mau kapan? Atau nunggu lo muntah-muntah dulu baru kita nikah?".

"Lo gila".

"Sepertinya". Lagi-lagi tawa itu keluar dari Sonny.

"Lo kenapa sih? Gue yang minta, lo nggak mau. Giliran gue mabok, langsung lo lakuin. Gue ada salah apa sama lo?".

Dahi Sonny mengkerut. Samar-samar ia mendengar isakan kecil dari Ninda.

"Nin...".

"Bodo!! Gue marah".

"Arahin tangan lo ke bagian intim".

"Lo bener-bener gila!! Sekarang lo nyuruh gue buat main sendirian".

"Enggak, udah nurut aja".

Ninda mendengus sebal, ia mulai mengarahkan tangannya pada area kewanitaannya. Menuruti apa yang diperintahkan oleh Sonny. Ia pun berdehem sebagai tanda pada pria itu.

"Keringkan?". Tanya Sonny.

"Iya". Jawabnya singkat.

"Sebenernya, gue cuma nelanjangin lo aja. Nggak ngelakuin lebih dari itu kaya yang ada di otak lo sekarang. Semalem lo mabok pas maksa buat lanjutin minum sehabis mandi. Gue pun tidur di sofa, lo di kasur. Seharusnya lo berterimakasih karna gue udah berhasil nyelametin diri sendiri dari aksi kegilaan lo itu".

Ninda terdiam. Ia mencerna rangkaian kalimat panjang yang dilontarkan Sonny baru saja, "Emang gue ngapain semalem?".

"Udah gue bilang, lo cuma handukan trus nari erotis. Tadinya mau gue tinggal, cuma lebih bahaya kalo lo keluar dari kamar hotel".

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang