part 29

2.4K 282 3
                                    

Author POV

Kedua tangan Jay terlipat dengan begitu manis di depan dadanya. Matanya terus menatap satu objek yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.

pandangannya tertuju pada seorang gadis yang tak lain adalah Risa sedang sibuk memilih baju mana yang akan ia kenakan hari ini.

"Apapun yang bakal lo pakai , tetep keliatan cantik kok, Sa".

"Bukan masalah itu mas, aku sama sekali ngga tau cara berpakaian seorang pimpinan itu seperti apa".

Ekspresi Risa yang benar-benar frustasi sedikit menjadi hiburannya saat ini. Ia segera berjalan untuk mendekatinya.

Di pilihnya sebuah blouse berwarna peach dengan celana bahan berwarna abu-abu tua ia ambil dari beberapa tumpuk pakaian yang ada, "ini bagus". Ujarnya.

"Serius?".

"Iya, kapan gue pernah bohong?". Jay menatap Risa , dengan senyuman tipis yang masih saja menghiasi wajahnya. Tubuhnya semakin mendekat hingga tidak ada jarak lagi di antara mereka.

Kedua tangan Jay segera melingkari pinggang istrinya dengan begitu manis. Ia pun mendaratkan beberapa kecupan ringan pada pipi yang selalu saja merona di saat yang tepat.

"Mau ganti sendiri atau gue yang gantiin?". Bisiknya nakal tepat di telinga Risa.

Sontak saja, cubitan yang begitu cepat tanpa bisa ia hindari sudah mendarat di pinggangnya.

Ia kembali tertawa ketika pelukan mereka terlepas. Pandangannya terus mengikuti Risa yang sudah berjalan cepat untuk masuk ke dalam kamar mandi.

"JANGAN LAMA-LAMA SA, APA KATA PEGAWAI NANTI KALAU IBU BOS TELAT KE KANTOR". Teriaknya.

Tak butuh waktu lama, Risa telah siap untuk hari pertamanya mengunjungi salah satu perusahaan milik almarhum papa-nya.

Ia sedikit kesal karna asisten Papa-nya begitu mendadak mengabarinya.

Hari ini akan ada perekrutan besar-besaran. Salah satu cabang baru akan segera di buka,mau tidak mau Risa harus ikut andil untuk memilih calon pegawai mereka.

"Lo yakin , ngga mau gue temenin di dalem?".

Ia menoleh, menatap Jay yang masih fokus mengemudikan mobil.

"Yakin Mas, justru aku yang ngga yakin kalau di temenin nanti. Kalau Mas Jay bosen disana gimana?".

Jay tertawa pelan mendengarnya. Ada benarnya juga ketakutan Risa soal itu. Dari dulu ia selalu malas untuk berurusan di dunia perkantoran. Bahkan selama ini, hanya bisa di hitung jari saja untuk dirinya menginjakkan kaki di kantor Ayahnya.

mobil semakin melaju, memecah kepadatan jalanan pagi ini.

Sesekali Jay menatap Risa yang merapihkan rambut panjangnya, mengecek beberapa kali pakaiannya untuk memastikan penampilannya baik-baik saja.

Jay mulai mengarahkan mobilnya untuk masuk ke dalam area lobby perusahaan. dilihatnya beberapa staff keamanan menoleh pada mobil mereka.

"Yakin, ngga mau gue temenin?".

"Bilang aja, mas takut kan kalau ada CEO muda di dalam sana". Ledek Risa dengan senyumannya yang semakin mengembang.

kepala Jay mengangguk pelan, ucapan Risa memang benar.

"Kalau ada yang lebih ganteng dari gue, jangan pernah natap dia lama-lama. Lo harus kabarin setiap mereka udah mulai mendekat, biar gue bisa langsung masuk ke sana".

Risa mendekatkan tubuhnya, di kecupnya singkat bibir Jay yang pagi ini begitu menggemaskan di matanya, "bawel. Nanti jemput pas makan siang". Ucapnya yang langsung turun dari mobil.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang