Part 5

3.8K 454 31
                                    

Author POV

Sudah sepekan Risa menghindari Jay. Bahkan dengan sangat terpaksa ia tidak memakai motornya dan lebih memilih naik angkutan umum atau ojek online demi menghindari pria yang kini terus mengejarnya bahkan selalu menunggunya di depan pintu rumah.

Dan malam ini, sama seperti malam-malam lainnya. Ia berjalan dengan sangat pelan dan hati-hati ketika telah sampai di area belakang rumahnya yang lolos dari pengawasan Jay.

Ruang tamu sengaja tidak di nyalakan lampunya. Agar ia bisa mengintip Jay dari balik tirai.

Semua pesan yang di kirimkan oleh Jay sudah ia baca tanpa ada niat sedikit pun untuk membalasnya. Hubungannya dengan Bima sudah di ketahui oleh Jay. Tapi ia masih menyesalkan dengan sikap Jay yang pernah menghinanya. Mengecap dirinya bukan perempuan baik-baik.

Ia kembali masuk ke dalam kamarnya. Bersyukur karna kamarnya ini tidak ada jendela jadi bisa di pastikan dirinya aman saat menyalakan lampu.

Laras's Calling......

Risa segera mengangkat panggilan itu. Tak lupa ia menceritakan pada Laras perihal pria yang terus mengejarnya tanpa menyebut siapa nama pria itu.

"Gue ke rumah lo deh, penasaran gue sama itu cowok. Kalo lo gak berani ngadepin dia, biar gue yang ngadepin".— begitu ucap Laras sebelum mematikan sambungan telepon mereka tanpa menunggu jawaban dari Risa.

"What should i do?". Risa merebahkan tubuhnya pada kasur. Kedua matanya menatap langit-langit kamar dengan pasrah jika Laras akan membuat keributan dirumahnya nanti.

Selang 30 menit, Laras tiba di kontrakan Risa. dahinya mengernyit ketika melihat sebuah motor sport yang sama persis dengan motor kakaknya yang terparkir di depan jalan kontrakan Risa.

"Yang bisa beli motor kaya gitu bukan abang gue doang kan, tajir juga tu cowo". Batinnya.

Langkah kakinya terus melangkah menuju pintu kontrakan Risa. Ia melihat seorang cowo yang tengah duduk dan menunduk sehingga mukanya terhalang di pandangannya.

"Heh, lo yang sering gangguin sohib gue. Pergi gak dari sini sebelum gue panggil keamanan". ucapnya cukup keras.

Disisi lain, Risa yang bisa mendengar dengan jelas suara bentakan dari luar langsung keluar kamar dan mengintip dari celah gorden. betapa kagetnya ketika ia melihat Laras yang sudah berkacak pinggang memarahi Jay.

"Lo budek atau pura-pura tuli?". Ujarnya nyaris seperti bentakan pada pria yang mulai mengangkat kepalanya itu.

"Laras.....".

"Kak Jay....".

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Risa segera membuka pintu rumahnya, "Ras, buruan masuk". Pintanya.

"Sa, gue mau ngomong". Ucap Jay yang langsung menyadari kehadiran Risa.

"Gak ada yang perlu di omongin lagi mas".

Melihat keduanya, Laras hanya bisa diam. Bahkan ia baru tersadar saat Risa menarik tangannya untuk segera masuk ke dalam rumah dan langsung mengunci pintu kembali. Tak peduli dengan gedoran yang di lakukan Jay pada pintu rumahnya.

"Sa... Lo tau gak dia itu siapa?".

"Jay".

"Selain namanya sa...".

"Aku gak tau,Ras".

"Dia itu.......abang gue,Sa".

**

Risa mendadak lemas ketika ia mengetahui fakta terbaru itu. Bagaimana bisa selama ini ia tidak menyadari jika Jay itu adalah kakaknya Laras?.

"Tapi kok, di foto sama aslinya beda sih". Tanya pada Laras.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang