🍀 Part 13 🍀

1.5K 174 7
                                    

Author POV

Hari berganti menjadi bulan, sudah lima bulan ini keadaan Lili semakin membaik meski kondisi kejiwaannya belum sepenuhnya kembali. Wanita itu masih terkurung pada kenangan masa lalunya.

Laras pun menepati janjinya pada Lili. Ia berkunjung setiap hari untuk menemani.

Semenjak adanya Laras di Rumah Sakit, Sonny mulai aktif kembali pada kerjaannya yang selama ini ia tinggal demi menjaga Lili. Dirinya mulai bisa berpikir dengan tenang, setidaknya Lili aman bersama Laras.

Namun, keadaan Lastri justru semakin memburuk. Masalah demi masalah yang datang pada keluarganya membuat diri wanita paruh baya itu dilanda shock yang cukup berat, terlebih penyakit darah rendah yang diidapnya. Arini selalu menjaga besannya itu dengan ikhlas dan tulus. Tak banyak percakapan di antara keduanya selama di Rumah Sakit dikarenakan Lastri yang hanya menghabiskan waktunya dengan tertidur.

"Perut aku lucu". Lili memandangi bagian perutnya yang semakin besar. Usia kandungannya telah menginjak delapan bulan.

"Satu bulan lagi bayi itu lahir". Tangan kanan Laras terulur, mengusap begitu lembut perut Lili dari luar dress pendek yang dikenakan. Dress pendek berwarna pink muda yang dibelikannya.

"Kamu sudah bilang ke Rizal kalau aku mau ngelahirin?".

Laras mengangguk pelan, "sudah, dia akan datang tapi kemungkinan sedikit terlambat".

"Kenapa?".

"Karna jadwal penerbangannya belum pasti, kamu ngga marah kan?".

Dengan semangat kepala Lili menggeleng, "aku ngga sabar mau ketemu Rizal".

Laras hanya bisa membalasnya dengan senyuman tipis. Entah sudah berapa banyak kebohongan yang ia berikan pada Lili selama ini.

Setidaknya, Lili semakin menyayangi anak yang dikandungnya saat ini. Apapun yang diberikan Dokter Rani demi kesehatan bayinya, ia terima dan jalani dengan baik. Bahkan berat badan Lili naik sepuluh kilo. Kemajuan yang sangat bagus.

"Bima...". Laras tersenyum saat Bima masuk ke dalam kamar perawatan Lili. Ada dua buah kantong plastik yang dibawanya.

"Hai". Sapanya saat mendekati kedua wanita itu.

"Buat kamu". Ucap Bima dengan memberikan satu kantong pada Lili.

Senyum bahagia didapati keduanya dari wajah Lili. Ada begitu banyak makanan dari kantong plastik tersebut. Beberapa makanan yang sangat disukainya.

"Makasih ya,Bima". Ucap Lili begitu riang.

"Ini buat lo". Ujarnya pada Laras.

"Dua cup kopi?".

"Satunya buat gue". Ia tertawa kecil melihat ekspresi Laras.

"Kirain....".

"Di getok Sonny kalau gue ngasih itu ke Lili".

Keduanya pun menyingkir pada sofa yang berada di dekat jendela kamar. Membiarkan Lili sibuk memakan makanan ringan yang dibawakan oleh Bima.

"Kerjaan lo udah kelar?". Tanya Laras sambil menikmati ice cappucino miliknya.

"Udah dong , makanya bisa kabur kesini".

Laras menanggapinya dengan mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Dirinya ingin bercerita mengenai pemeriksaan ulang dua bulan yang lalu. Namun ia urungkan.

Dua bulan yang lalu, ia telah menjalani serangkaian tes yang dilakukan Rani. Termasuk pengambilan beberapa sampel untuk dikirim ke beberapa Rumah Sakit di luar negeri. Tes itu hanya dirinya dan Rani yang tahu saat ini.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang