🍀 Part 9 🍀

1.6K 162 20
                                    

Author POV


Siang itu Jay,Risa dan anak-anak telah sampai pada Masjid yang di informasikan oleh Willy.

"Ma, Siapa yang meninggal?". Tanya Kenzy.

"Temannya Om Sonny". Jawab Risa.

Keempatnya langsung masuk kedalam area Masjid.

Risa melihat Cece Rani yang berada disamping Lili. Gadis itu begitu pucat dengan kantung mata yang cukup gelap.

"Jay". Ucap Sonny.

"Aku boleh ketemu Lili,Mas?".

"Boleh,Sa. Cuma, kondisinya ngga begitu baik".

Risa mengajak Aira untuk ikut padanya. Sementara Kenzy memilih ikut Willy dan juga Denny.

"Risa". Sapa Rani saat melihat kedatangannya, "Hai". Sapanya pada gadis kecil yang tak lain adalah Aira.

"Kasih salam dulu ke Onty Rani". Perintah Risa pada Aira.

"Hallo Onty". Aira mencium punggung tangan Rani dengan Sopan.

"Li... Kamu masih inget aku?". Risa mulai menyapa Lili. Pandangannya begitu kosong.

"Masih belum bisa diajak bicara,Ris". Ujar Rani.

Risa mendekatkan dirinya pada Lili, "Kamu harus kuat,Li". Bisik nya tepat ditelinga Lili, ia merengkuh tubuh Lili. Memeluknya begitu hati-hati.

Risa begitu menyesal dengan sikap nya saat pernikahan Lili dan juga Sonny. Namun, yang harus ia perbuat sekarang adalah memberi dukungan kepada mereka untuk melewati hal ini. Ia segera duduk di sisi kiri begitu juga dengan Aira.

Aira terus memandangi wajah Lili dengan lekat. Beberapa kejadian selalu terbayang dikepalanya.

"Ma... Aira takut". Bisik Aira sambil mendekatkan dirinya pada Risa.

"Ngga apa-apa. Papa sama Om yang lain lagi siap-siap buat sholat. Jadi, kamu sama Mama dulu".

Kepala Aira mengangguk pelan. Ia bersembunyi pada Lengan Mamanya yang menutupi sebagian wajahnya. Sesekali ia memandangi wajah Lili secara sembunyi-sembunyi. Dan selalu sukses membuat dirinya bergidik setelahnya.

Setelah merasa cukup baikkan, Aira pun mengubah posisi duduknya. Sesekali ia memandangi para ibu-ibu yang sedang memanjatkan doa-doa yang belum pernah didengarnya sejauh ini.

Kedua matanya mengerjap beberapa kali saat pandangannya beralih pada pojok ruangan ini. Ada seorang pria dengan wajah pucatnya yang sedang menunduk. Tangan Aira mencengkram lengan Risa begitu kuat sampai membuat Risa mengalihkan fokusnya pada Aira.

"Kenapa sayang?".

Kepala Aira menggeleng pelan. Tangan kanannya meraih air mineral yang diberikan Risa padanya. Pandangannya kembali pada pria itu. Wajahnya sudah tidak berdarah seperti awal yang dilihatnya.

Sholat jenazah baru saja selesai dilaksanakan. Rani dan juga Risa membantu Lili untuk beranjak berdiri.

"Ris, kamu bisa kan bawa kedepan dulu. Aku mau siapin beberapa suntikan buat jaga-jaga nanti".

"Iya,Ce".

Risa mengambil alih Lili seorang diri. Aira pun terus memegangi bagian bawah baju Mamanya. Sesekali ia menoleh pada pria yang ada dipojokan tadi. Pria itu tersenyum padanya, namun Aira memilih untuk menghiraukannya.

"Papaaa". Teriak Aira begitu mendapati Papanya yang baru saja keluar dari Masjid.

"Aira sama Mama dulu,Okey? Papa mau bantuin Om-om yang lain".

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang