part 42

2.4K 284 26
                                    

Author POV

"GUYSS... PAK.HARDI DATENG SAMA BIMA DAN YANG LAINNYA".

Risa menoleh, menatap Bima yang berjalan bersama pak Hardi yang tak lain adalah rektor kampus ini.

"tamat riwayat lo". Ucap Lisa, salah satu orang yang jelas-jelas tidak menyukai keberadaannya saat ia pertama kali menginjakkan kaki di kampus ini.

Keriuhan semakin mendominasi koridor. Namun sebagian mahasiswi lebih memilih menikmati pesona Bima yang berjalan semakin dekat ke arah mereka.

Willy,Sonny dan Laras pun berjalan di belakang Bima dan juga Pak Hardi.

"Pak, mending di DO aja ayam kampus kaya begini". Teriak salah satu mahasiswi, entah siapa namanya. Risa tidak mengenal bahkan tidak pernah melihat sebelumnya.

Laras bersandar pada salah satu pilar. Tangannya sedari tadi sibuk memasukkan kripik kentang yang ia beli saat di kantin. Kedua matanya terus memandangi satu-persatu orang-orang yang sedari tadi menyudutkan Risa dan juga Kakaknya.

Pak Hardi segera melihat papan pengumuman. Terpampang dengan sangat jelas beberapa foto dan sederet kalimat yang menjadi objek utama pemberitaan panas pagi ini.

"Seharusnya, kalian semua ini harus mencari tahu sebelumnya. sebelum memberikan komentar". Ujar Pak Hardi.

"betul itu". Willy menyetujui.

"buat apa di cari tahu lagi. Semua foto-foto ini sudah menjelaskan apa yang mereka perbuat". Ucap Lisa.

"Emangnya bapak ngga malu? Pemberitaan ini bahkan sudah menyebar luas ke jejaring sosmed". Sahut yang lainnya.

Pak Hardi menghela nafasnya. Ia menatap satu-persatu mahasiswa dan juga mahasiswi yang mengelilinginya. Bahkan beberapa dari mereka sengaja merekam kejadian ini, "disini saya ingin menjelaskan jika saudari Risa dan juga Saudara Jay telah resmi menikah beberapa bulan yang lalu. Mereka menikah bukan karna unsur hamil di luar nikah atau perbuatan tidak senonoh lainnya".

Mendengar penjelasan Pak Hardi, semua orang mulai berbisik satu sama lain.

Sonny melipat kedua tangannya. Ia terpaksa menahan tawanya di belakang Pak Hardi. Belum saatnya untuk menertawai mereka semua.

"Kedua wali mereka sudah mendatangi pihak kampus secara resmi tidak lama dari pernikahan tersebut. Bahkan saya hadir saat pernikahan mereka yang memang mendadak. Tepat saat Ibunda Jay meninggal dunia". Tambah Pak Hardi.

"kenapa lo pada diem semua sekarang?". Celetuk Willy.

"Sebaiknya kalian yang menyudutkan saudari Risa, segera meminta maaf. Saya anggap permasalahan ini sudah selesai". Pak Hardi pun segera pergi meninggalkan koridor.

Tawa Laras,Sonny dan Willy seketika pecah.

"makan tuh berita ayam kampus". Sungut Laras.

"mau mereka ke hotel kek, mau ciuman di depan lo semua juga mereka udah sah". Tambah Willy.

Bima mengulurkan tangannya. Mengambil semua foto-foto yang berada di papan. "kalau ada pelakunya disini. Gue harap bisa nemuin gue secepatnya. Atau......". Bima menghentikan kalimatnya, menatap mereka dengan begitu intens, "gue bawa ke jalur hukum".

"jangan-jangan elo lagi pelakunya". Tuduh Siska pada Lisa.

"jangan sembarangan nuduh lo. Sebenci-bencinya gue sama dia, gak mungkin ngelakuin hal murahan kaya gitu".

"husshh.. Gak boleh asal nuduh gitu". Bisik Risa pada Siska.

Semua orang pun membubarkan diri mereka. Termasuk Bima dan yang lainnya.

Someday - DAY6 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang