BACA CERITANYA SAMPAI BAWAH, JANGAN DI SKIP. NANTI BINGUNG--!!
SATU PART LAGI, MENGENANG SEMUA MOMEN RANDY FIA. SEBAGAI TANDA, SAYANG AKU KE SEMUA PEMBACA KU<3
BUAT KALIAN YANG BACA TANPA VOTE, AKU DOAIN DAPAT HIDAYAH BIAR MATAA HATI KALIAN TERBUKA--!!
•••
Randy menatap pemandangan alam di depannya, pepohonan sangat terlihat indah dari puncak gunung. Udaranya terasa sangat sejuk. Senyumnya mengembang jelas di wajahnya.
Tiba-tiba Randy merasakan seseorang merangkul lehernya dari belakang. Tanpa menoleh ia sudah bisa menebak, tangannya mengelus-elus kepala orang itu.
"Apa sih? Hm?" Fia tertawa kecil, ia melepaskan rangkulannya lalu duduk di samping Randy. Ia menoleh ke Randy, lalu menaruh kepalanya di pundak Randy.
Mengelus kepala Fia dengan lembut, menikmati masa berdua. Randy melingkar kan tangannya, memeluk istrinya itu.
"Randy, aku cantik enggak?" tanya Fia sembari mendongakkan wajahnya. Bibirnya sedikit cemberut, membuat Randy semakin gemas.
Randy menangkup wajah istrinya, mencubit lembut hidung mancungnya. Tangannya merapikan rambut Fia dengan telaten.
"Lebih dari itu. Kamu itu candu untuk aku, Fia."
Fia tersenyum malu-malu, ia menundukkan kepalanya. Menyembunyikan rona wajahnya, ucapan tulus dari Randy membuat badannya panas dingin.
Randy mendekap tubuh Fia, mengelus lembut punggung nya. Matanya terpejam, menikmati nyamannya memeluk Fia.
"Lumfia nya Randy jangan cantik-cantik. Mau buat aku semakin terpesona?" Fia tertawa pelan, ia melepaskan pelukannya. Lalu mencubit perut Randy, cowok itu meringis.
"Kamu potong rambut gih. Rambut kamu udah panjang ini," titah Fia sembari merapikan rambut Randy. Perhatikan kecil seperti itu, yang membuat perasaan Randy tidak karuan. Fia selalu menggemaskan untuknya.
"Iya, besok potong rambut." Fia tersenyum lebar, senang melihat Randy selalu menurut padanya. Lagi-lagi ia merona, Randy yang menurut seperti itu sangat menggemaskan.
Fia memalingkan wajahnya, tidak mau membuat jantungnya semakin tidak sehat. Fia mengambil keranjang isi makanan, lalu mengambil kotak makan yang sudah ia siapkan.
"Kamu belum makan? Makan yuk." Fia membuka kotak makan tersebut. Menampilkan nasi, sup sapi dan ayam goreng.
Randy mengangguk dengan senang, sembari menghirup aroma sup yang segar. Tangan Randy kembali mengelus-elus pucuk kepala Fia dengan penuh kasih sayang.
"Istrinya Randy udah pinter masak sekarang," ucap Randy bangga. Fia hanya geleng-geleng saja.
"Ayo makan." Randy menggeleng pelan, ia merapatkan duduknya pada Fia. Lalu menyenderkan kepalanya di pundak Fia.
"Suapin." ucap Randy manja, Fia tidak bisa menahan senyumnya. Sifat manja Randy selalu membuatnya melayang.
"Kamu manja, tapi dewasa."
"Manja ku cuma sama istri doang." Fia tertawa pelan.
"Susah kalau kamu nyender."
"Gapapa." Fia menggeleng lirih, ia dengan sedikit kesusahan menyuapi Randy. Sesekali ia mengusap mulut Randy yang belepotan. Randy sangat lahap, sampai makanannya habis ludas.
Randy mendongakkan kepalanya, mengusap-usap pipi Fia yang lembut. Randy merangkul istrinya, pandangan nya kembali menatap alam.
"Main ayunan yuk? Aku yang naik," ucap Randy lalu menatap Fia. Fia memukul pelan lengan Randy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...