SAYA JANJI DEMI TUHAN AKAN VOTE KALAU BACA!
SELAMAT MEMBACA^^
•••
"Berapa kali kamu buat ulah?!"
Randy hanya diam mendengar pertanyaan Pak Bambang. Laki-laki paruh baya itu tampak benar-benar begitu marah sekarang. Tidak seperti biasanya.
"Apa berantem di sekolah itu ajaran orang tua kamu?" imbuhnya. "Bapak rasa, Nolan dan Renald dulu tidak senakal kamu. Kamu ini ajaran siapa?!"
"Pak, saya tidak pernah bertengkar kalau tidak dipancing. Cowok it--"
"Sudah pasti kamu yang mulai!" potong Bu Karti.
"Guru-guru di sini kenal Anthon, dia siswa yang baik dan pintar. Dari kelas sepuluh tidak pernah punya masalah di sekolah. Dan saat dia pertama kali terjerat masalah, itu dengan kamu Randy. Ibu yakin kamu pasti yang mulai cari masalah."
Randy mengepalkan tangannya erat-erat, hatinya harus sudah kuat dengan semua ini. Memang kenyataannya semua guru di sekolah ini tidak menyukainya karena Randy anak nakal. Tapi bukan berarti mata mereka tertutup seperti itu. Dan menyimpulkan sesuatu hanya dari covernya saja.
"Buk. Saya memukuli cowok itu karena dia berani sekali mencium Fia! Dia brengsek!"
Pak Bambang menggebrak meja. Menatap Randy tajam.
"Apa kamu bilang? Mencium?" Pak Bambang terkekeh sinis. "Bukannya itu kamu? Jangan fitnah kamu!"
Randy hendak menjelaskan, tapi Pak Bambang mencegahnya.
"Kamu lupa, dulu kamu ngapain aja sama Fia di belakang sekolah? Bapak yakin Anthon tidak mungkin berbuat seperti itu. Dia anak baik-baik."
Randy semakin emosi, wajahnya merah paham. Tangannya terkepal erat. Sekarang, ia termakan omongannya sendiri.
"Saya berkata benar! Banyak saksinya! Cowok yang kalian bangga-bangga kan itu, dia cowok brengsek!"
"Kalau benar, berarti tenyata Fia gadis gampangan. Mau sama kamu, mau sama Anthon. Sayang sekali," imbuh Bu Karti.
Mata Randy langsung menajam, ia menggebrak meja cukup kuat sembari berdiri. Jika sudah menyangkut Fia, Randy tidak akan bisa bersikap biasa saja.
"JAGA MULUT ANDA!" Randy menaikkan nada bicaranya. "Fia bukan gadis seperti itu, yang brengsek itu Anthon. Kalau jujur, sebenarnya apa yang saya katakan dulu mengenai aksi mesum saya dan Fia, itu tidak benar."
Pak Bambang tertawa, tawanya meremehkan Randy.
"Sekarang kamu bilang itu enggak benar, mau cari pembelaan kamu?" tanya Pak Bambang.
"Jadi Fia itu mesum dengan siapa? Kamu atau Anthon? Kalau dengan kamu, pasti kamu yang mancing. Kalau Anthon, saya rasa Fia yang mulai. Anthon anak bai--"
Plak!
Randy sudah sangat kesal, satu tamparan mendarat keras di pipi Pak Bambang. Membuat guru itu langsung berdiri dan menatap tajam pada Randy.
"Maaf pak. Tapi saya tidak terima jika cewek saya dinilai buruk!"
"Anak kurang ajar kamu! Apa tindakan kekerasan pada guru itu hal yang dibenarkan? Kesalahan kamu sudah terlalu banyak Randy, bahkan kamu membuat Anthon koma. Saya rasa tidak ada maaf lagi untuk kamu."
"Tenang Pak. Saya sadar diri, saya akan keluar dari sekolah ini. Meskipun kakek saya pemilik sekolah ini."
"Silakan! Dan kamu, harus bertanggung jawab atas Anthon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...