SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!!
SELAMAT MEMBACA^^
•••
10 Desember.
Senyum Fia mengembang lebar, menatap kalender yang ada di depannya. Tanggal di mana Randy berulang tahun. Sudah banyak hari dan minggu-minggu Fia lalui tanpa Randy.
Dan Fia harap, di hari spesial ini Randy akan luluh dan pulang ke rumahnya. Tidak terasa, Fia dan Randy sudah pisah rumah hampir 2 bulan. Selama itu pula Fia sering menangis dan menahan rasa sakit.
"Gue kasih surprise apa ya?" Fia mengetuk-ngetuk kan jarinya di dagunya, mencoba berpikir. "Gue buat kue aja ya?"
Fia kembali tersenyum lebar, meski Randy sudah menyakiti nya, Fia mencoba tidak peduli. Bagi Fia, jika masih ada kesempatan untuk berjuang. Maka Fia akan lakukan.
Dan sekarang, Fia sibuk bergulat dengan dapur. Memberikan sebuah kejutan manis untuk Randy.
•••
Randy mengusap keringatnya, ia menyibukkan dirinya sore ini untuk bermain sepakbola. Setidaknya agar pikirannya tidak jenuh. Randy meraih minumannya, lalu meneguknya hingga habis.
Mata Randy mengedar, sampai menangkap sesosok yang ia kenal. Anthon, cowok itu tengah berjalan dengan seorang cewek berambut panjang.
"Fia kah?" tanya Randy pada dirinya sendiri. Ia tidak bisa melihat jelas wajah cewek itu. Ia hanya melihat wajah Anthon saja.
"Sial!" Randy meremas erat-erat botol plastiknya tadi. Randy tetap Randy, dia terlalu cemburu dan mudah tersulut emosinya.
•••
Jam sudah menunjukkan pukul 20.00, Fia sudah berada di dalam apartemen Randy. Beruntung sekali Samuel mau membawa Randy pergi. Fia menaruh kue buatannya di lemarin pendingin.
Dan sekarang, Fia sibuk menghias apartemen Randy sebagus mungkin. Penuh dengan balon-balon dan pernak-pernik. Fia senang melakukannya.
"Sipp!! Semoga aja Randy luluh dan mau kembali pulang."
Fia tersenyum lebar, ia menaruh kado nya di atas kasur Randy. Fia menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum lagi. Fia memilih menunggu Randy di ruang tamu.
•••
23.48
Fia menanti Randy dengan penuh harapan, debaran jantungnya begitu kencang. Fia merapikan penampilan nya malam ini, sengaja ia memakai dress dan make up sedikit.
Fia ingin tampil cantik di depan Randy. Malam ini, Fia ingin menghabiskan malam yang indah dengan Randy. Hanya berdua.
"Sepuluh menit lagi," gumam Fia. Ia mulai cemas karena Samuel belum juga mengabari nya. "Ya Tuhan, Randy mana sih?"
Fia meraih ponselnya, ia memilih memberi pesan pada Samuel. Belum juga ia memberi pesan, Samuel lebih dulu.
From: Samuel
To: Fia
Pulang aja. Randy nggak akan dateng.Pertahanan Fia langsung runtuh, ini yang ia cemaskan sejak awal. Entah kenapa pikirannya langsung mengarah pada Gea. Fia seolah sangat yakin sekarang ini Randy bersama Gea dan merayakan ulang tahun bersama.
Tanpa seizin Fia, air matanya menetes. Fia menunduk dalam, menangis deras tanpa suara. Lagi, Randy mengecewakan lagi. Selalu seperti ini.
"Lama-lama gue capek, Randy." Fia mengusap air matanya. "Gue terus mencoba berjuang, nggak peduli gimana lo. Tapi, saat gue sedang berjuang untuk rumah tangga kita. Lo terus-menerus mengecewakan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...