44|| Hai Istri

6K 347 24
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW WP AKU<3

•••

"Jadi, penyebab Fia keguguran itu apa dok?" Dokter Reza bergumam, menatap Fia sejenak. Seolah meminta izin untuk memberi tahu semuanya. Senyum tipis Fia memberikan jawaban.

Dokter Reza menatap Randy lagi, senyum lebar. Dokter Reza mengambil beberapa lembar kertas. Ia serahkan pada Randy.

"Janinnya tidak berkembang dengan normal. Hal itu dipicu banyak faktor, salah satunya karena penyakit ginjal."

Randy terhenyak, ia menoleh ke Fia yang menunduk lesu. Awalnya ia heran, detik berikutnya ia bisa paham. Menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskan nya perlahan.

"Jadi kamu yang donorin ginjal ke aku?" Fia mendongak, menatap Randy yang menatapnya datar. Perlahan, kepala Fia mengangguk. Membuat Randy menghela napas gusar.

"Kenapa?" tanya Randy lirih, rasanya ada batu besar yang menghantam nya. Begitu terkejut mengetahui satu fakta ini. Randy menyesal, karena dirinya Fia harus rela menahan sakitnya sendirian.

Randy mengusap wajahnya frustasi. Ia menoleh ke Dokter Reza, tersenyum tipis lalu izin pamit. Randy menarik pelan lengan Fia. Keluar ruangan. Randy menyandarkan tubuhnya ditembok, bersidekap sembari menatap Fia.

"Kenapa Fia?" tanya lirih Randy. Fia memainkan jarinya dibawah sana, ia menunduk kepala. Sejenak, ia merasakan Randy memeluknya.

"Kamu tahu, aku hancur saat melihat kamu sakit dan rapuh. Jangan korbankan diri kamu untuk aku lagi. Jangan."

Fia perlahan membalas pelukan Randy, mengelus punggung Randy. Mencoba menghilangkan rasa bersalah dari cowok itu.

"Biarin aku yang sakit, biarin aku yang hancur. Kamu jangan." Randy merenggangkan pelukannya, mengusap pipi Fia lembut. Matanya menatap dalam mata Fia, hanya ada dirinya di sana.

"Kalau kamu hancur, aku juga sama. Kamu sakit, karena kamu menjaga aku." Randy menggeleng lirih, ia mengecup kening Fia lembut. Lalu kembali mendekap Fia.

"Udah aku bilang, itu tanggung jawab aku sebagai suami kamu." Randy melepaskan pelukannya, menggenggam erat tangan Fia. Beradu tatap begitu dalam dengan Fia. Ibu jarinya mengelus lembut punggung tangan Fia.

"Bahkan, sekarang aku merasa gagal menjalankan tanggung jawab aku. Kamu nangis karena aku, itu tanda aku gagal menjadi suami kamu." Fia merasakan ada desiran di dadanya. Tatapan Randy benar-benar membiusnya.

Fia tersenyum tipis, melihat Randy menundukkan kepalanya membuat ia ikut sedih. Fia perlahan mendongakkan kepala Randy, mengelus pipi Randy.

"Kamu enggak gagal, kamu hebat. Kamu, suami dan ayah yang hebat. Aku dan anak kita, bangga punya kamu."

Randy terhenyak mendengarnya, perasaannya semakin berkecamuk. Ia sudah menyakiti perempuan seperti Fia, apalagi Fia juga sudah berkorban untuknya. Randy benar-benar menyesal.

"Fia, apa kamu tetap akan ninggalin aku?" Fia terdiam, pandangannya menunduk. Hatinya tidak ingin, tapi lagi-lagi otaknya tidak sinkron.

"Gea gimana?"

"Aku nggak ada hubungan lagi sama dia," bantah Randy.

"Tapi kamu anterin dia ke dokter kandungan." Randy menghela napas, percuma jika Randy menjelaskan. Fia tidak akan mungkin langsung percaya. Randy tidak mau hanya banyak omong saja. Randy mengelus rambut Fia.

"Kamu masih mau menunggu bukti?" Fia mengangguk sekenanya, masih ada kepercayaan dalam hatinya. Senyum Randy mengembang lebar, menepuk-nepuk pelan kepala Fia.

Married With Leader[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang