46|| Kamu & Kenangan

10.9K 522 115
                                    

SELAMAT MEMBACA^^
•••

Randy berlari tergesa-gesa, dadanya terus bergemuruh, mengkhawatirkan Fia. Randy tidak bisa berpikir jernih, ia sangat khawatir. Setelah membaca pesan dari Gea, wajahnya benar-benar mendadak pucat pasi.

Randy tidak mau Fia kenapa-kenapa.

"Heh! Mana Fia? Kenapa dia?" Randy bertanya pada Gea. Semua orang yang ada di sana langsung menatap Randy sendu. Randy mengamati orang-orang yang ada di sini.

Teman-teman Fia, papa Fia, mamanya, dan abangnya. Semuanya sudah ada di sini. Dan Randy adalah orang terakhir di sini.

"Ma, mantu mama baik-baik aja ya?" tanya Randy pada Nayyara. Nayyara sudah tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia memeluk erat putranya, mengelus punggung Randy.

"Fia anak baik, Tuhan sangat sayang dengan dia." Randy menggeleng lirih, ia melepas pelukan mamanya. Menatap mamanya dalam.

"Ma, maksud mama apa?" Nayyara menunduk, air matanya semakin mengalir deras. Perlahan ia mendongak, menatap Randy.

"Fia pulang ke pangkuan Tuhan."

Runtuh, hancur, sakit. Randy benar-benar langsung pucat pasi. Tanpa seizinnya, air matanya mengalir. Kembali lagi, ia harus kehilangan seseorang yang amat ia sayang. Kepalanya perlahan menggeleng, mencoba tidak percaya.

"Ma ..." lirih Randy, mencoba membujuk mamanya. Nayyara memalingkan wajahnya, tidak kuasa lagi. Randy menghela napas panjang, ia segera masuk ke dalam ruang UGD.

Sesosok perempuan yang ia temui tadi pagi, terbaring lemah di atas brangkar. Wajah cantiknya memucat, mata indahnya terpejam. Membuat dada Randy semakin sakit.

"Lumfiaa." Randy mendekati istrinya, tangannya bergetar. Mencoba meraih tangan Fia, dingin. Istrinya benar-benar sudah pergi. Ia harus kembali kehilangan.

Randy kembali menggeleng, pikiran nya benar-benar sudah kacau. Takdir yang sangat sulit untuk Randy terima. Ini terlalu menyakitkan untuk Randy.

"Apa ini hukuman dari Tuhan? Karena aku udah nyakitin kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa ini hukuman dari Tuhan? Karena aku udah nyakitin kamu. Makanya Tuhan ambil kamu. Iya?"

Randy mengelus pipi Fia, pipi yang dulu ia sering cubit dan cium. Randy mendekat kan wajahnya pada Fia, mencium bibir Fia. Hanya mencium, walau cukup lama.

"Bibir kamu. Apa ini terakhir kalinya aku bisa mencium nya?"

Randy menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan tangisnya. Genggam tangannya pada Fia semakin erat. Tidak mau kehilangan istrinya.

"Fia, jangan lepas genggam aku ya? Jangan pergi. Kita bakalan sama-sama terus. Kita belum memulai lembaran baru. Kita buka lembaran baru ya?"

Tidak ada respon. Perempuan di depannya ini benar-benar terpejam dengan wajah pucat. Randy bergerak, memeluknya dengan erat. Menumpahkan tangisnya di sana.

Married With Leader[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang