SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!
FOLLOW IG DAN WP KU: @nandaphp_
SELAMAT MEMBACA^^
•••
Randy memarkirkan motornya di depan kafe memori. Setelah dari makam tadi, Randy mengajak Fia ke kafe. Seribu kali Fia menolak, Randy seakan tidak peduli sama sekali.
Randy tersenyum lebar pada Fia. Gadis di depannya itu menopang dagu sembari menatap sinis pada Randy.
"Mau nya konsep pernikahan kayak gimana, Lum?" tanya Randy membuka pembicaraan.
"Dih, nikah ya nikah aja sih. Repot."
Randy menggeleng lirih sembari mengelus dada prihatin. "Ya Allah Lumfiaaa. Jangan gitu dong. Nikah itu sekali seumur hidup. Jadi harus yang berkesan gitu."
"Itu sih mau lo ya."
Randy berdecak kesal. "Ck, iya udah awas aja nanti gue ceraikan di tengah jalan lo. Nangis bombay lo!"
Fia mengepalkan tangannya erat-erat, ia menarik napas dalam-dalam. Ia salah langkah, keluar dari kandang Bara, ia masuk ke kandang Randy. Yang keduanya sama-sama menyebalkan.
"Lo kek Bara ya lama-lama," ucap Fia sembari berkacak pinggang. "Ngejar-ngejar gue aja. Suka beneran lo sama gue?"
"Idih!" cibir Randy. "Leader Nusa Mars ya kali suka sama waketos kayak lo."
Fia memutar bola matanya malas. Memang sejak dulu Randy tak pernah respect dengan organisasi OSIS. Sejak dulu Geng Dark Lion yang di leader i oleh Randy, selalu menganggap OSIS itu musuhnya.
"Leader kek lo aja dibangga-banggain. Heran."
Fia menyeruput jus mangganya dengan malas. Heran saja dengan Randy yang mendapatkan banyak gelar leader. Bagi Fia sangat menjengkelkan jika Randy mendapatkan sebuah julukan LEADER DARI SEGALA LEADER.
"Jangan gitu!" Randy membenarkan kerah bajunya, ia berdehem sejenak, berlagak sok cool. "Gini-gini gue juga bakalan jadi leader dalam hidup lo."
Fia membulatkan matanya, ia menyodorkan sebuah garpu pada Randy. Menatap Randy dengan tatapan elangnya. Apalagi saat cowok itu tersenyum sok iyes.
"Dih, pd gila!" cibir Fia.
Randy memghela napas panjang. Ia mendekatkan wajahnya pada Fia. Tangannya bergerak, mengelus rambut Fia. Tapi langsung di tepis oleh Fia.
Randy menggeleng lalu tersenyum lebar. "Gimana pun juga. Gue yang bakalan jadi imam lo. Leader mu!"
Fia menelan salivanya sejenak, lalu mengalihkan pandangannya. Sial, kata-kata itu terasa begitu berkesan bagi Fia sendiri.
•••
Fia mondar-mandir di kamarnya, ia memainkan jarinya di bawah sana. Ia benar-benar cemas, tidak tahu bagaimana caranya mengatakan pada papa tiri nya akan pernikahannya nanti.
Terlebih hubungannya dengan sang papa tidak baik sejak awal papa tiri nya menikah dengan almarhum maminya. Sejujurnya Fia malas, tapi ia juga harus mengatakan hal itu.
"Fia?" Fia menoleh ketika Rere dan teman-temannya membuka kamarnya. "Gimana? Mau cerita apa sih?"
Fia menghela napas panjang, lalu ikut naik ke atas ranjang bersama teman-temannya. "Gue ... mau dinikahi Randy."
"Hah?!"
Fia menutup matanya melihat keterkejutan dari teman-temannya. Bahkan ia sendiri pun juga seakan masih tidak percaya dengan semua ini. Anya menepuk pundak Fia, menatap Fia tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...