SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!SEPERTI JANJIKU, AKU AKAN DOUBLE UP!!!
SELAMAT MEMBACA^^
•••
"Tak pala botak. Anak ngen- gak ngotak!"
Plak!
Randy memukul kepala Bayu dengan sandalnya. Rumahnya menjadi semakin tidak tenang jika ada teman-temannya.
"Lo tuh anak ngen!"
"Sewot lo oanjir! Orang ngen-dorse wle!" Bayu mengusap-usap kepalanya yang dipukul Randy. Mengambil kuaci di meja, ikut duduk di samping Randy.
"He, lo mau jadi pakboy nggak?"
"Pak Boy siapa njir? Gue mau jadi diri sendiri aja." Bayu menggeplak kepala Randy, cowok itu mendadak nge lag otaknya.
"Fakboy! Fucek boy! Bukan bapak boy. Oasu!" geram Bayu kesal. Randy cengengesan saja, ia menepuk-nepuk pundak Bayu.
"Gimana?"
"Halah gampang, gue punya kenalan cewek banyak." Kenzo membanting stik PS nya lalu mendekati Randy. Ikut mengambil kuaci dan kacang di atas meja.
"Modal tampang juga udah okay." Bayu kembali mengompori. "Kek gue."
"Emang lo ganteng?" tanya Randy menelisir wajah Bayu. Bayu melotot tajam.
"Sembarang! Gini-gini gue banyak gebetan!" songong Bayu.
"Banyak gebetan. Pacar nggak ada." Samuel ikut angkat suara. Randy dan Kenzo tertawa mengejek Bayu.
"Ya, ya iya sih. He! Tapi banyak yang mau sama gue." Bayu kembali songong.
"Mau duit lo doang kan?" Lagi, ucapan Samuel memang benar. Fakta dan menusuk. Bayu langsung flat wajahnya, sedangkan Randy dan Kenzo tertawa terbahak.
"Bully teros. Salah apa sih gue hah?"
"Lo napas aja salah. Apalagi hidup," jawab Randy santai.
"Lo kurang banyak kasih kita duit. Blackcard lo siniin." Randy mengulurkan tangannya, berniat meminta kartu hitam milik Bayu. Bayu menepisnya kasar.
"Anjirr kartu lo kurang banyak apa?" sewot Bayu. "Jadi gimana? Tawaran jadi pucekboy?"
Randy menimang sejenak, teman-temannya selalu membawa kesesatan.
"Bro, lo nggak jadi pakboy aja gak dikasih jatah. Jadi pakboy gak dikasih napas lo!" Kenzo bersuara.
"Ntar deh, gue minta izin dulu." Randy hendak memanggil Fia, tapi ditahan oleh Bayu.
"Si govlock!!" umpat Bayu.
"Apa sih? LUMFIAA!!" Randy berteriak memanggil Fia yang ada di belakang rumah. Tak lama sosok perempuan dengan baju rumahan itu keluar.
"Apa?" tanyanya datar.
Bayu dan yang lainnya sudah bersiap-siap hendak pergi.
"Gue mau minta izin," kata Randy dengan santainya.
"Eh, sempak gue lupa belum di cuci. Di tai in kucing gue kemarin. Gue balik dulu ya." Bayu berdiri.
"Ihh belum di cuci kok dipakai," cibir Randy.
"Sempak gue bukan cuma satu jamil!!" sewot Bayu sembari menyampirkan jaketnya di pundak.
"Gue juga ngikut!" Kenzo ikut-ikutan.
"Lo mau bantuin dia nyuci? Ih homo lo!" Bayu dan kenzo melempari Randy dengan kulit kacang. Dan ke 3 orang itu segera pergi.
Fia menatap Randy dan ruang tamunya. Lagi-lagi ia dibuat geleng-geleng kepala, rumahnya selalu berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Fiksi Remaja"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...