SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!
Follow ig dan wp gue! nandaphp_HAPPY READING^^
•••
Fia membereskan buku-bukunya, memasukkan ke dalam tas. Kelas sudah mulai sepi, Fia memang menunggu sepi agar tidak berdesak-desakan. Saat ia hendak berdiri, ia menoleh ke arah Randy.
Cowok itu masih berada di meja nya. Menatapnya dengan senyum manis.
"Ngapain lo? Pulang sana!" bentak Fia.
"Ya elah, lo kan is--"
Fia langsung menginjak kaki Randy agar lelaki itu diam. Randy meringis, sembari mengelus-elus kakinya.
"Ck, udah ayo ikut gue. Ada something yang mau gue kasih."
Randy menarik pelan lengan Fia, hingga sampai di parkiran. Randy menaiki motornya, memakai helm dan jaketnya.
Selama diperjalanan Fia terus diam, sama sekali tidak merespon segala celotehan Randy.
Lama perjalanan, motor Randy akhirnya berhenti di sebuah rumah minimalis yang tidak bertingkat. Fia mengernyit heran, ia ikut turun dari motor bersama Randy. Matanya mengamati rumah minimalis ini, dalam hatinya bertanya-tanya.
"Ayo, masuk."Fia mencekal tangan Randy, membuat Randy menoleh. "Masuk? Ru-rumah lo?"
Randy mengulum senyum lebar, tanpa menjawab ia menggandeng tangan Fia untuk masuk. Setelah membuka pintu, Randy membawa Fia ke ruang keluarga.
"Rumah kita." Randy tersenyum lebar lagi. "Kenapa? Enggak suka ya? Maaf rumahnya emang enggak tingkat dan mewah. Gue--"
Fia menginjak kaki Randy agar lelaki itu berhenti berbicara. Matanya menatap Randy sendu. "Suka. Lo ... sejak kapan punya--"
"Baru beli kemarin," potong Randy sembari melepaskan jaketnya. "Hasil dari balapan motor, bukan balapan liar kok. Lumayan, seratus juta hadiahnya."
Mata Fia terbelalak, tidak menyangka jika Randy membeli rumah ini dari hasil keringatnya sendiri. Fia jadi teringat ketika Randy pulang dalam keadaan terluka.
"Balapan? Jangan-jangan waktu itu lo--"
"Itu cuma waktu latihan, gue keserempet motor. Balapannya baru kemarin, bersyukur gue menang dan bisa beli rumah ini. Makanya gue bilang, gue lagi berjuang demi lo. Oh ya, sertifikat nya atas nama lo."
Mata Fia membulat sempurna, ia semakin terkejut ketika tahu tentang sertifikat rumah ini atas namanya. Baginya ini terlalu berlebihan. Fia dibuat semakin heran dengan sikap Randy.
"Uang hasil balapan masih sisa banyak. Lo bawa ya? Buat beli kebutuhan rumah sama bulanan. Buat kebutuhan lo juga. Buat skincare an tuh. Kalau habis, nanti bilang aja ke gue. Gue usahain cari dengan halal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...