31|| Lebih Cantik

3.6K 336 27
                                    

SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!

SELAMAT MEMBACA^^

•••

Randy mengamati Fia yang sedang membersihkan bingkai fotonya. Randy mengernyitkan keningnya, menatap dengan heran bingkai foto itu.

"Lo pernah ke Paris?" tanya Randy, Fia menoleh heran.

"Bukannya sama lo juga kan? Lo juga ikut, Randy."

Randy terdiam sesaat, otaknya kembali berpikir. Perkataan Samuel tentang rahasia itu kembali berputar, sekarang ia yakin jika yang Samuel katakan memang benar 

Randy manggut-manggut, ia mengelus kepala Fia. "Gue pergi sebentar ya. Jaga diri baik-baik."

•••

Randy menyeruput secangkir kopi yang ada di depannya, pikirannya kalut. Sudah hampir 1 jam Randy duduk di kafe memori. Sebenernya bukan ke sini tujuannya, tapi Randy butuh menenangkan diri.

"Randy?"

Lamunan Randy buyar. Menoleh, Randy menatap cewek itu yang menyapanya. Tersenyum tipis lalu berdiri. "Gea lo ngapain di sini?"

"Aku lapar. Kamu kok nggak ke rumah lagi sih buat masakin aku? Jadinya aku belum sarapan."

Randy menghela napas, ia memang sengaja tadi tidak ke rumah Gea. Karena Randy butuh menenangkan pikirannya. Tapi Randy sadar, ia tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya.

"Maaf. Gu--"

Perkataan Randy terhenti, ketika beberapa cewek menghampirinya. Randy sangat kenal siapa mereka. Tak lain yaitu Rere, Rachel, Rania dan Anya. Randy sangat bersyukur tidak ada Fia.

"Jadi lo pergi pagi-pagi cuma buat masakin dia?" tanya Rere skiptis.

"Apa salahnya?" sahut Gea. "Kalian teman-temannya Fia-Fia itu kan?"

Rere tidak menanggapi ucapan Gea. ia kembali menatap Randy, meminta penjelasannya dari cowok itu. Randy menghela napas panjang. "Lebih baik jangan ikut campur," kata Randy.

"Kita ikut campur karena lo nyakitin temen kita. Ada hubungan apa kalian? Dan lo!" Rania menatap Gea. "Lo bisa kan masak sarapan sendiri? Atau beli juga bisa. Jangan manja deh, apalagi sama cowok orang."

Randy mengepalkan tangannya, ia paling tidak suka ada orang asing yang mencampuri urusannya. Apalagi itu menyangkut dirinya dan Gea.

"Randy punya tanggung jawab sama gue. Jadi Randy nggak bisa lari dari tanggung jawabnya gitu aja," sahut Gea.

Alis Anya berkerut, menatap 2 orang di depannya ini dengan heran? Tanggung jawab apa yang dimaksud? Anya yakin Randy bukan cowok yang benar-benar brengsek. Anya yakin ada alasan lain. Samuel saja tahu soal ini membiarkan.

"Tanggung jawab? Lo hamilin dia?!" tanya Rachel pada Randy. Dari segala opsi, hanya itu yang dipikirkan Rachel. Bukan hanya Rachel, Rere dan Rania pun.

Randy tidak menjawab, ia langsung menarik lembut tangan Gea dan membawanya pergi. Sebelum pergi Randy meletakkan uang 100 ribu untuk membayar kopinya.

Kepergian Randy itu membuat ke 4 cewek itu heran. Randy tidak menjawab pertanyaan Rachel. Jika memang tidak benar, kenapa tidak mengelak dan malah diam?

"Kita harus bilang Fi--"

"Jangan!" Anya memotong ucapan Rachel. "Kalau Fia tahu, dia semakin sakit hati nantinya."

"Kalau dibiarin, Fia juga semakin sakit hati. Cowok brengsek kayak gitu nggak pantas untuk Fia!" sahut Rere.

"Iya, tahu gue. Tapi kita jangan langsung lapor-lapor gitu aja. Perhatiin kondisi Fia juga," kata Anya menatap teman-temannya itu. "Kita pantau aja dulu, kalau udah keterlaluan. Kita bertindak."

Married With Leader[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang