SAYA JANJI DEMI TUHAN AKAN VOTE KALAU BACA!SELAMAT MEMBACA^^
•••
Randy merebahkan tubuhnya di sofa, kakinya berada di atas paha Fia. Tangan Fia begitu lincah memijat kaki Randy. Dan Randy menyuapi Fia buah apel dan mangga. Serta lagu "Bidadari Tak Bersayap" menggema di seisi ruang.
Keduanya terlihat seperti suami istri yang harmonis. Padahal beberapa menit yang lalu, keduanya habis berdebat mengenai kaus kaki Randy yang hilang sebelah dan menuduh Fia. Lalu keduanya kembali berdebat, mengenai pijit-memijit. Dan akhirnya Fia mengalah, dan mau memijiti Randy.
Sampai habis umurku
Sampai habis usia
Maukah dirimu jadi teman hidupku?
Kaulah satu di hati
Kau yang teristimewa
Maukah dirimu hidup denganku?Randy bersenandung sembari menyodorkan sendok garpu yang berisi mangga pada Fia. Fia melahapnya dengan nikmat.
"Diem jangan nyanyi!" peringat Fia sembari memijit paha Randy. Fia sedikit bergidik melihat kaki Randy yang sedikit berbulu. "Kaki lo banyak bulunya ih. Pengen nyabut."
Randy masih asik bernyanyi, tapi tiba-tiba ia meringis. Jelas, dengan jahil Fia mencabut bulu kaki Randy.
"Nakal amat sih lo," gerutu Randy kesal. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. "Gue pijitin ganti sini."
Fia mengangguk, ia menaruh kepalanya di paha Randy. Cowok itu mengernyit. "Pijitin pala gue aja," ucap Fia.
Randy menurut, ia mulai memijit kepala Fia. Tukar posisi, sekarang Fia yang menyuapi Randy. Dalam hati Fia agak kesal, Randy memijitnya tidak enak sama sekali. Bahkan sesekali rambutnya ditarik atau dimainkan.
Namun Fia memilih diam. Ia masih terus menyuapi Randy, sesekali menyuapi dirinya sendiri. Makin lama Randy bukan memijit kepalanya, tapi malah mengelus rambutnya dan sesekali menjambak rambutnya pelan.
"Ih lo--"
Tok tok tok.
Keduanya saling tatapan, lalu menoleh ke arah pintu. Ini sudah pukul 10 malam, tapi siapa yang bertamu?
Fia mendudukkan dirinya, ia merapikan bajunya lalu segera membuka pintu. Matanya membulat kala melihat sosok papa tirinya.
"Papa?"
Mendengar suara Fia, Randy pun berdiri dan mendekati Fia. Takut jika mertua tiri nya itu melakukan hal kekerasan lagi pada istrinya.
"Fia, papa ke sini bukan dengan niat buruk." Pak Erik--selaku papa tiri Fia-- menatap Randy sejenak, lalu kembali menatap Fia. "Papa hanya ingin meminta maaf atas semua kesalahan papa ke kamu."
Fia terkejut, selama 2 tahun dan hari ini papa tirinya baru meminta maaf? Ini begitu tiba-tiba.
"Papa sadar sekarang, papa salah. Papa mau mengembalikan semua harta papi dan mami kamu. Dua belas rumah kamu itu juga akan papa kembali kan. Mobil kamu, uang kamu, warisan kamu, kantor kamu, semuanya."
Fia masih diam.
"Papa besok subuh sudah berangkat ke Inggris, ada bisnis di sana. Papa rencananya mau menetap di sana. Kamu baik-baik di sini. Papa yakin suami kamu bisa jaga kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...