20|| Penyusup

4.8K 446 41
                                    

SAYA JANJI DEMI TUHAN AKAN VOTE KALAU BACA!

SELAMAT MEMBACA^^

•••

Randy mengedarkan matanya, mencari seseorang yang ia tunggu. Lalu ia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah 30 menit sejak bel pulang sekolah berbunyi, tapi Fia belum juga keluar.

"Bune mana sih bos?" tanya Jakson sembari duduk di atas motornya.

Randy hanya menggendik kan bahunya acuh. Seperti biasa, sepulang sekolah seluruh anggota Leopard akan berjaga-jaga mengelilingi sekolah. Kewajiban rutin sebelum Bu negara yaitu Fia, pulang dengan selamat tanpa gangguan Bara.

Tiba-tiba Pak Bambang dan Bu Karti menuju pagar menggunakan motor bututnya Pak Bambang. Guru BK itu menatap aneh ke anak-anak Leopard.

"Bocah edan," desis nya lalu melajukan motornya dengan cepat.

Randy dan teman-temannya hanya terkekeh pelan. Dan mata Randy menangkap Rachel juga Rania yang hendak ke luar gerbang. Buru-buru Randy mencegahnya.

"Fia mana?"

Rachel dan Rania saling bertukar pandang. Lalu keduanya tersenyum miring. Rachel melipat kedua tangannya di depan dada dan menghadap Randy. Ia mendorong pelan pundak Randy.

Jika di depannya ini bukan cewek, Randy pasti akan membalas lebih kejam.

"Kasihan. Makanya lo jadi cowok harus bisa jaga mata kalau udah punya cewek tuh!"

Rachel langsung menginjak kaki Randy dan setelah itu pergi bersama Rania. Pandangan anak-anak Leopard tidak lepas dari 2 gadis cantik itu.

"Apa maksudnya?" gumam Randy bermonolog.

Bayu langsung menghampiri Randy, menepuk bahu cowok itu.

"Fia marah sama lo gara-gara di kantin tadi mungkin. Terus, dia ninggalin lo."

"Lebih parahnya lagi, dia jalan sama cowok lain," imbuh Kenzo semakin membuat Randy panas.

Anak-anak Leopard tertawa mengejek Randy. Dan Randy masih terus mencoba menghubungi gadis itu. Tapi Fia tidak ada respon sama sekali.

"Bos, Torpedo yang dipimpin si Rajendra. Mereka ubah nama, jadi Arthur," ucap Arkan.

"Biarin aj--"

"Tolong!!!"

Mata anak-anak Leopard langsung menajam, mendengar suara teriakan itu mereka langsung bersiap siaga. Randy memasukkan ponselnya, lalu menghadap anak buahnya.

"Seratusan orang ikut gue masuk. Yang lainnya jaga-jaga di sini!" titahnya tak terbantahkan.

Randy dan beberapa anak buahnya memasuki halaman sekolah. Tentu gerombolan itu langsung menjadi sorotan bagi siswa-siswi yang belum pulang. Mata mereka langsung menajamkan kala melihat 2 orang berada di tengah lapangan bola.

Randy memicingkan matanya, melihat salah satu cowok dengan jaket berlogo mahkota hitam dan bertulisan Arthur. Mereka sedang menahan satu siswa, tapi begitu pasukan Leopard datang, mereka melepaskan cewek itu.

"BANGSAT! PENYUSUP!" umpat Randy dengan tangan terkepal erat.

Randy maju satu langkah, menghadap 2 orang itu dengan tajam. Randy menarik kerah baju cowok berjaket tadi dan menatapnya begitu tajam.

"Mana ketua lo? Mana si bangsat Rajendra itu?! Enggak berani ngadep gue?" Randy terkekeh sinis, lalu membanting cowok itu hingga tersungkur. "SURUH DIA KE SINI!"

Samuel ikut maju, ia menarik Randy dan menenangkan cowok itu. Meski Randy memberontak terus.

"Jangan apa-apa pakai otot. Otak lo sekali-kali dipakai!" tajam Samuel.

Married With Leader[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang