SAYA JANJI AKAN VOTE KALAU BACA!
HAPPY READING^^
Follow ig dan wp gue! @nandaphp_•••
Fia melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah, jam istirahat harus ia habiskan sendirian. Sebab keempat temannya itu memilih bermain basket, sedangkan ia tidak suka basket. Di sekolah Fia harus benar-benar menghindari Randy, jika tidak maka mood nya akan hancur. Meski mereka satu kelas.
Cukup tadi pagi Randy benar-benar menyebalkan. Apa-apaan? Diminta untuk cium tangan layaknya seorang istri. Lalu di minta untuk membuat sarapan, menyiapkan baju untuk Randy, menyiapkan air hangat untuk Randy mandi. Sudah cukup membuat Fia emosi.
"Kak Fia!"
Fia menghentikan langkah kakinya, ia menoleh dan mendapati sosok perempuan. Yang sepertinya adik kelasnya.
"Ya?"
"Disuruh Kak Anthon ke ruang OSIS kak," ucap gadis itu ramah.
Fia mengangguk, mengucap terima kasih lalu berjalan menuju ruang OSIS. Di sana ia mendapati Anthon sedang memainkan ponselnya. "Kenapa?"
Anthon mendongak, mengulum senyum ketika melihat kehadiran Fia. "Randy sama temen-temennya lagi di belakang sekolah, ngerokok mereka. Yok!"
Anthon beranjak, tapi Fia malah diam saja. Orang yang ia hindari malah sekarang ia harus berurusan dengan orang itu. Jika biasanya Fia akan semangat menyeret siswa yang nakal ke BK, untuk kali ini ia merasa ogah. Terlebih itu Randy.
Anthon menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang. Merasa bingung karena Fia hanya diam saja.
"Fi?" tegur Anthon membuat lamunan Fia buyar.
Fia mengerjapkan matanya beberapa kali, tersenyum canggung lalu ikut dengan Anthon. Mereka berjalanan beriringan menuju taman belakang. Sepanjang perjalanan banyak yang menyapa mereka, rumornya jika Fia dan Anthon itu pacaran. Sebab mereka terlihat cocok dan kompak.
Tapi jelas itu hanya rumor belaka.
Fia terus tertawa sepanjang jalan, sebab Anthon terus saja mengeluarkan lelucon receh. Tentu itu membuat banyak orang semakin berasumsi bahwa kedua orang ini berpacaran.
"Udah ah! Ngada-ngada aja lo," ujar Fia menghentikan tawanya.
Anthon terkekeh pelan, melihat tawa Fia membuat jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, mereka sudah sampai di taman belakang sekolah.
Randy yang melihat Fia dan Anthon tertawa mesra, merasa kesal. Jika dengannya, Fia menjadi sosok menyeramkan dan judes. Tapi dengan cowok lain bisa tertawa lepas seperti itu.
"Woy!" sentak Anthon.
Randy, Samuel, Bayu, dan Kenzo tidak mempedulikannya. Mereka masih tetap asik merokok dan bernyanyi-nyanyi. Tapi tidak dengan Samuel yang hanya diam, tanpa rokok dan bibirnya bungkam.
"Benar-benar enggak ada kapok-kapok nya!" Anthon menggeleng lirih. Ia menoleh ke arah Fia yang diam saja, padahal biasanya gadis itu akan terus mengomel. "Fi, lo bawa Randy sama Samuel!" titah Anthon.
Anthon menyeret Bayu dan Kenzo, walau kedua orang itu sudah memberontak. Tapi Anthon berusaha menyeret mereka ke ruang BK.
Lain dengan Fia yang mematung, dalam hati ia terus mengumpat sebab harus berurusan lagi dengan Randy. Apalagi melihat Randy yang menggodanya dengan menaik-turunkan alisnya.
"Eh lo, sana ke BK sendirian. Enggak usah di seret-seret!" titah Randy pada Samuel.
Samuel paham situasi, ia memasukkan kedua tangan di saku celana dan berjalan meninggalkan Randy dan Fia. Tentu membuat Fia geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Leader[END]
Teen Fiction"Yakin deh, fisik lo aja gue jagain. Apalagi hati lo." Randy mengedipkan matanya dengan jahil. "Dih! Gue nggak suka sama lo. Tapi gue mau lo jadi pacar gue?" "Alasannya?" "Karena cuma lo yang bisa jagain gue." "Lo nggak pantes jadi pacar gue," u...