Singkat saja, awal permasalahan itu muncul berawal dari aku dipindahkan karena para guru terlalu pusing mengurusi anak cowok bandel yang terus saja membuat ulah demi mendapatkan perhatianku. Tak pernah kusangka bahwa aku bertemu dengan seorang gadis malang yang terserempet motor dan merupakan bahan pembullyan dari Monica cs. Tak sampai situ saja, pertemuanku dengan cowok peminjam pulpen memberikan warna dalam hidupku.
Andra adalah orang yang membuatku percaya akan adanya perjodohan masa sekarang. Sungguh lucu kami melakukan iming-iming pacar kontrak hingga membuatku nyaman dan menaruh hati padanya. Aku tidak menyesal mengenal Andra, ada banyak hal yang aku dapatkan setelah berkenalan dengannya. Aku ingin memakan bekal dari ibunya lagi, tapi sayang hubungan kami telah berakhir.
Aku hanyalah anak kurang beruntung dalam pertemanan, semua orang menjauh dariku dimulai dari aku sekolah dasar. Sampai SMA pun seperti itu, Nila ... Gadis malang yang kutemui juga berhianat, tenang saja, sudah kumaafkan dia hari itu. Dia membantuku mencari mata-mata. Itu adalah hukuman untuknya.
Adapula Saga dan Gilang, mereka berperan sebagai mata-mata itu. Aku memang bodoh tidak dapat mengenali sekitar, padahal sering kali aku mendapati Gilang berjalan di belakangku. Kukira ia hanya bermain dengan Arya atau Aldi. Untuk Saga ... Ahh– aku ingin mengucapkan banyak terimakasih padanya. Tanpa dia aku tidak bisa berkomunikasi dengan adikku, sang pecinta susu pisang.
Jika kau ingin satu fakta tak terduga, maka akan kuberi tau kalau Saga dan Sesil telah menikah saat ini. Saga menyatakan cinta setelah lulus SMA dan Sesil baru menjawab 4 tahun setelahnya. Dia memang suka jahil.
Papa dan mama ... Mereka mendekam di penjara, itu semua karenaku. Kerap kali aku merasa bersalah, namun keadilan harus ditegakkan bukan? Tiap kali aku pergi menjenguk mereka, mereka melontarkan kata-kata yang menusuk hatiku.
"Anak tidak tau diri."
"Kenapa kamu datang lagi anak sialan!"
"Enyahlah! Aku menyesal melahirkanmu!"
Jika saja Ben tidak nekad melompat ke balkon kamarku hari itu, mungkin aku sudah tiada, Mah. Aku sempat melakukan uji bunuh diri, tetapi digagalkan oleh Ben. Sekarang hidupku sudah membaik.
Mama Reva mengangkatku sebagai anak.
Komentar jahat itu salah, nyatanya semua keluarga masih menerimaku. Mereka tidak menyalahkan aku, mereka selalu ada memberikan kata-kata semangat dan motivasi untukku. Maaf karena harus mengatakan ini, tapi aku sangat nyaman bersama mereka ketimbang bersama kalian.
Mereka memberikan aku kasih sayang, aku merasa sebagai anak. Bukan lagi sebagai ibu untuk Dayat seperti dahulu.
Kenapa aku menulis ini? Entahlah ... Padahal masalalu tidak perlu dikenang. Aku hanya ingin menyimpan kenangan buruk ini, karena ada kalian sebagai pemeran antagonis.
Mah ... Pah ... Meskipun Allisya tau kalian tidak akan membaca ini. Allisya ingin mengatakan bahwa Allisya sangat sayang pada kalian, tidak peduli akan status kalian sebagai pembunuh. Kalian tetaplah orang tua Allisya.
Teruntuk kalian, aku pernah merasakan bagaimana sakitnya berada di ujung dunia. Masa remajaku adalah pengajaran bagi kalian, jangan ambil sisi negatifnya, tetapi ambillah sisi positifnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADOLESCENCE [END]
Teen FictionADOLESCENCE berarti Masa Remaja. Menceritakan sebuah masalalu itu tidaklah mudah. Akan lebih baik jika kau mengetahui tanpa mendengarkan. Kau akan lebih mudah mengerti. Aku__ _𝘼𝙡𝙡𝙞𝙨𝙮𝙖 𝘿𝙚𝙗𝙮𝙣𝙖 𝘼𝙣𝙙𝙧𝙚𝙖𝙨_ Akan menceritakan kisah hidup...