Jin Guangyao telah mati. Wen Rouhan dan para pasukannya telah musnah dari muka bumi ini. Tapi dunia kultivasi ini tidak akan damai. Pastinya akan ada kekacauan yang lain lagi.Di kota Yi, seorang pemuda yang berpakaian hanfu compang-camping tiba-tiba terbangun setelah dia tergeletak tak berdaya di lantai kayu. Walaupun penampilannya seperti itu, itu tidak akan menghalangi pesonanya.
Dimana ini? Apa yang terjadi? Siapa aku?, pemuda itu berbatin di dalam hatinya.
Dia mengambil kertas di sampingnya dan langsung membacanya.
Xiao Xingchen? Kota Yi? Mati? Musnah? Aah jadi Xiao Xingchen adalah namaku dan sekarang aku berada di kota Yi.
Xiao Xingchen menyentuh lehernya sendiri dan mulai menyadari dia memiliki luka dilehernya. Sayatan luka itu cukup panjang dan besar, juga lumayan dalam. Dia heran bagaimana bisa dia mendapatkan luka ini. Tapi dia tidak mau memikirkan itu terlebih dahulu. Dia harus mencari obat dan salep untuk mengobati lehernya.
Setidaknya pakaian yang ia pakai juga masih layak dan tidak terlalu memalukan dan tidak berlubang juga. Dia langsung melesat keluar dari rumah tua yang ia tempati sekarang menuju pasar. Banyak sekali orang-orang yang mengomentari penampilannya dan mengira dia adalah orang lain. Namun dia tidak peduli dengan apa yang mereka katakan mengenai penampilannya yang sekarang.
"Permisi tuan. Apa anda tahu dimana letak pasar di sekitar kota ini?"
"Ah tuan muda tinggal berjalan lurus saja. Dan disitu lah anda akan menemukan pasar."
"Terima kasih banyak tuan." Kata Xiao Xingchen sambil membungkuk pada salah satu warga dari kota tersebut.
"Ah tidak apa-apa tuan muda. Anda tidak perlu membungkuk seperti itu pada saya. Tidak perlu sungkan-sungkan juga." Ujar pria itu pada Xiao Xingchen sambil menurunkan kedua tangannya.
Xiao Xingchen tersenyum lembut pada pria itu dan mengangguk. "Kalau begitu, saya izin pamit undur diri tuan. Sampai jumpa."
"Aiyaa. Tidak banyak anak muda yang sopan saat ini." Kata pria itu sambil menggelengkan kepalanya dan menatap punggungnya yang telah menjauh darinya.
Akhirnya dia telah sampai sampai di pasar. Sekarang yang harus ia lakukan adalah mencari kedai yang menjual obat-obatan. Sesampainya di kedai obat-obatan, dia langsung disambut oleh pemilik kedai tersebut.
"Ah tuan pemilik kedai. Apakah ada obat salep untuk mengobati luka?" Xiao Xingchen bertanya pada sosok pria paruh baya tersebut.
"Saya akan carikan dulu obatnya, tuan muda. Tunggu sebentar." Kata pria tersebut dan langsung ditanggapi dengan anggukan oleh pemuda berpakaian compang camping itu.
Ketika dia sedang menunggu pesanannya, dia melihat ada sosok lain yang mendekatinya dan langsung dia menoleh padanya. Orang itu terlihat masih muda, badannya tinggi dan bidang, penampilannya juga rapi, jubah yang ia pakai berwarna hitam, dia membawa dua pedang dipunggungnya dan cambuk ekor kuda berwarna hitam di tangannya.
Sudah jelas sekali bahwa pemuda disampingnya adalah seorang kultivator dan Daozhang. Tapi siapa pemuda ini? Dan dia juga baru menyadari kalau dia juga sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi darinya.
Xiao Xingchen menangkupkan kedua tangannya dan membungkuk hormat pada sosok pemuda itu. "Selamat sore Daozhang. Bolehkah saya mengetahui siapa nama Daozhang ini?"
Daozhang itu tertegun saat pemuda dihadapannya ini menyapanya dengan sangat lembut. Benar-benar persis dengan mendiang sahabatnya. Jangan-jangan pemuda ini adalah..? Tapi.. dia ragu apakah dia harus memberitahu nama aslinya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
FanfictionKedua Daozhang legendaris telah kembali ke dunia ini. Akankah mereka bisa kembali bersama lagi seperti dahulu kala? Apakah mimpi mereka akan menjadi kenyataan?