Chapter 17

36 2 0
                                    

'Flashback'

Di sebuah desa terpencil. Liu Huangde berjalan dengan tenang namun pikirannya masih kacau karena peristiwa berdarah yang menimpa teman-teman barunya. Tak dia sangka dia bertemu dengan kriminal kelas atas yang memohon padanya untuk memperbaiki rohnya. Padahal dia tidak memiliki ilmu untuk memperbaiki roh yang sudah rusak parah.

Memikirkan hal itu membuatnya jijik pada pemuda berandalan itu.

Tak lama kemudian, dia telah sampai di sebuah rumah yang menjadi tempat tujuannya. Dia mengetuk pintunya.

"Ah anda datang Liu Daozhang. Mari silahkan masuk." Kata pria itu setelah dia membuka pintu rumahnya.

Liu Huangde mengangguk pada pria itu dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Dia membuka pintu kamar adiknya dan memperlihatkan wanita muda yang terbaring lemah di kasur. Seolah dia sedang di ambang kematian.

"Jiejie saya sedang sakit. Saya tahu anda bisa menyembuhkannya, Daozhang." Kata pria itu.

Liu Huangde duduk dihadapan wanita muda yang terbaring lemah di kasurnya. Dia memeriksa tubuhnya dengan energi spiritualnya. Dia menghela napasnya sambil menggeleng kepalanya.

"Nyonya ini.. tidak akan bisa ditolong lagi.."

"Huh? Apa maksudmu?!!" Pria itu bertanya sambil menyentaknya.

"Tumor ditubuhnya sudah mencapai level ganas dan sudah menggerogoti bagian dalam ditubuhnya. Dalam keadaannya yang seperti ini, sudah terlambat.." Kata Liu Zhen dengan lirih dan nyaris berbisik.

Pria itu benar-benar sangat marah sekali. Dia menyambet baju depannya sambil menatapnya dengan penuh kebencian. "Kau ini seorang tabib terkenal bukan?! Bahkan ilmu pengobatanmu sudah setara dengan Nona dari sekte anjing Wen itu?! Bahkan kau tidak bisa menyembuhkan kakakku?!!"

Dia menghela napasnya dengan bergetar. "Kakak anda.. tidak bisa ditolong lagi.. bahkan jika saya membuat obat dari tanaman yang langka pun.. itu tidak akan bisa menyelamatkan nyawanya.. Tumornya sudah mencapai level ganas.."

Pria itu benar-benar sudah dikuasai amarah. Dia menendang perut Liu Huangde hingga dia terpental ke tembok. Dia berjalan mendekatinya dan menginjak kepalanya.

"Kau Daoshi sialan.. Kau gagal menyelamatkan kakakku. Tidak seharusnya aku memanggilmu jika kau tidak mampu menyelamatkannya! Kau sampah yang tidak berguna!! Kau telah menggagalkan kakakku!! Bagaimana dengan yang lainnya?!! HAH?!!"

Daozhang berjubah hijau itu terkesiap lirih. Kata-kata itu benar-benar melukai perasaan dan menghilangkan semangat hidupnya. Dia tidak bisa menyelamatkan roh Xiao Xingchen. Dan sekarang dia membiarkan seorang pasien diambang kematian, tanpa mencoba melakukan tindakan apapun.

"Maafkan saya tuan.." Kata Liu Huangde dengan parau.

Pria itu menggeretakan giginya dengan kuat. Dia meludahi wajah Daozhang berjubah hijau itu. "Pergi dari rumahku!! ENYAH!!"

Liu Huangde beranjak berdiri sambil membersihkan wajahnya dari saliva yang menodai wajahnya. Dia menunduk hormat padanya dan melangkahkan kakinya keluar dari Rumahnya.

Aku gagal.. Semuanya sudah terlambat..

Liu Huangde menggeretakan giginya dengan kuat untuk menahan isak tangisnya. Namun sayangnya, dia tidak bisa menahan cairan bening yang sudah menerobos keluar dari kedua matanya. Jika dia mencoba untuk menyembuhkan orang-orang, itu sia-sia saja.

Di daerah Ningqiang tepatnya di Hanzhong, Liu Huangde kembali ke kuilnya dalam keadaan yang hampa dan tidak berekspresi apapun. Dia merenungkan kejadian tadi siang. Bayangan amarah pria itu disertai dengan kebenciannya masih menghantuinya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang