Lan Wangji terhenyak ketika Wei Wuxian mengatakan itu padanya. "Aku.."
"Benarkah itu Hanguang-Jun?"
"Xiao Xingchen Daozhang.. Aku.." Lan Wangji menghela napasnya dan mengangguk pelan untuk mengakuinya.
"Apa paman anda dan kakak anda tahu tentang ini?" Xiao Xingchen bertanya pada Lan Wangji.
"Xiongzhangku tahu tentang ini. Tapi untuk pamanku, untungnya dia tidak tahu."
"Apa Zewu-Jun menghukum anda Hanguang-Jun?" Kali ini Song Lan bertanya pada Lan Wangji.
"Tidak. Xiongzhang hanya menasehatiku saja."
"Berarti Hanguang-Jun masih beruntung." Kata Xiao Xingchen sambil menutup bibirnya untuk menahan tawanya.
"Mn." Lan Wangji hanya mengangguk sebagai respon untuk Daozhang berjubah putih itu. Dia beranjak berdiri sambil menoleh pada suaminya. "Wei Ying. Sudah waktunya kita pulang."
Wei Wuxian menghela napasnya dan beranjak berdiri. Dia akui, dia lebih senang berada disini daripada harus kembali ke Yun Shen Bu Zhi Chu.
Melihat ekspresi pemuda berjubah hitam itu, Xiao Xingchen beranjak berdiri dengan sangat perlahan sambil menggendong putrinya. Dia berjalan mendekatinya dan menggenggam tangan keponakan martialnya.
"Shizhi. Kenapa raut wajahmu seperti itu hm?"
"Aku masih ingin berada disini Shishu."
Xiao Xingchen terkekeh lembut sambil tersenyum padanya. "Ikutlah dengan Hanguang-Jun. Dia lebih membutuhkanmu disampingnya. Dia rela menyimpan banyak arak favoritmu di bawah lantai dan mengizinkanmu minum arak di sekte Gusu Lan karena dia sangat mencintaimu. Kalau Hanguang-Jun tidak mencintaimu, dia akan melarangmu minum arak."
"Tapi tapi.. Dia melarangku minum arak di sektemu Shishu."
"Hanguang-Jun khawatir murid-murid kami akan mencontohi apa yang kau lakukan. Seekor monyet melihat, monyet melakukannya. Sama dengan murid-murid kami. Bahkan anak-anak yang baru belajar juga."
Wei Wuxian terdiam setelah mendengar apa yang paman martialnya katakan padanya. Dia tidak ingin murid-murid dari kedua Daozhang tersebut memiliki image yang jelek karenanya. Lebih baik meminum arak di Yun Shen Bu Zhi Chu karena ada Lan Wangji disampingnya.
Dia terkekeh setelah dia mengingat-ingat dimana Lan Wangji menyimpan beberapa Tian Zi Xiao untuknya saat dia masih mati di bawah lantai.
"Wei Ying. Sebelum kita kembali ke Yun Shen Bu Zhi Chu, kita pergi ke pegunungan Yandang untuk memantau perkembangan proses pembangunan Paviliun Mingyue."
"Ah iya kau benar Lan Zhan. Aku tidak sabar untuk kesana lagi."
"Hanguang-Jun, Shizhi. Kami percaya pada kalian." Kata Xiao Xingchen sambil tersenyum lembut pada mereka.
"Hehehe sudah berapa kali Shishu mengatakan itu pada kami. Jangan khawatir Shishu. Soal paviliun kalian, serahkan semuanya pada kami." Kata Wei Wuxian sambil merangkul pundak Xiao Xingchen dan tersenyum manis padanya.
Xiao Xingchen terkekeh dengan lembut. Dia akui, dia benar-benar senang bisa bertemu dengan Wei Wuxian sejak satu tahun yang lalu. Jika pemuda ini dikatai dengan kata-kata yang negatif, dia dan suaminya akan berada disampingnya untuk membelanya.
"Baiklah Shishu, Song Daozhang dan bidadari kecilku. Aku dan Hanguang-Jun akan memantau perkembangan sekte kalian di pegunungan Yandang sebelum kembali ke Yun Shen Bu Zhi Chu."
"Hati-hati dalam perjalanan kalian, Shizhi dan Hanguang-Jun."
"Kami berharap Nona muda Song bisa pulih dari traumanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
FanfictionKedua Daozhang legendaris telah kembali ke dunia ini. Akankah mereka bisa kembali bersama lagi seperti dahulu kala? Apakah mimpi mereka akan menjadi kenyataan?