Bonus Chapter 11: A Beautiful End [END]

73 0 0
                                    

Hari ini benar-benar sangat spesial. Semua murid-murid Paviliun Mingyue diperbolehkan pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan hari Ibu. Song Huqian sedang berlatih bermain erhu di ruang santai. Dia sudah menyiapkan sebuah lagu untuk Ibunya.

Bagaimana dengan yang lainnya? Song Yueliang menyiapkan karangan kaligrafi, Song Yongjiu.. entahlah. Dia adalah sosok yang tidak bisa ditebak. Jadi kita lihat saja apa yang akan ia siapkan untuk Ibunya. Dan Xiao Chenri, gadis manis itu sedang menggambar di ruang tengah. Kakak mudanya juga berada disana.

Selama Song Huqian dan Xiao Chenri sedang mempersiapkan hadiah untuk Ibu mereka, mereka mengalihkan pandangan mereka pada Song Yongjiu yang baru saja datang.

"Xiongzhang. Xiongzhang habis darimana?" Xiao Chenri bertanya pada kakak laki-lakinya.

"Rahasia A-Zuan."

"Hee?! Kenapa rahasia?"

Daozhang muda berjubah hitam itu terkekeh kecil dan mengusap kepala Xiao Chenri dengan lembut. "Besok kau akan tahu." Dia mengalihkan pandangannya pada karya seni buatan adik bungsunya.

"Gambar yang sangat bagus. Xiongzhang sangat tidak berbakat dalam menggambar."

Song Huqian terkekeh sambil menutup bibirnya dengan kepalan tangannya. "Xiongzhang berbohong. Anda bisa menggambar dengan sangat bagus."

"Tidak sebagus dirimu dan A-Zuan. Hey. Apa kau ingat saat kau merasa tidak aman dengan dirimu sendiri? Kau sedih karena tidak punya bakat. Hmph. Kau memiliki bakat dalam seni dan memanah. Masih merasa tidak aman?" Kata Song Yongjiu sambil menyeringai tipis.

"Daozhang Xiong. Anda ini. Saya merasa tidak sehebat anda dan A-Jie. Saya tidak bisa bertahan saat meditasi. Anda dan A-Jie benar-benar.."

"Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing."

Mereka menoleh pada seorang Daoshi wanita yang berjalan mendekati mereka. Dia mengenakan hanfu putih dan jaket luaran berwarna hitam.

"Da-Jiee.."

"A-Jie.." Daoshi kembar itu menangkup kedua tangannya dan membungkuk hormat pada kakak mereka.

"Shi-er. Kau jangan merasa tidak aman dengan dirimu sendiri. Kami yakin sebenarnya kau masih memiliki bakat yang luar biasa jika kau tahu itu. Kau pandai bermain musik dan menari, itu sudah sangat hebat." Kata Song Yueliang sambil menepuk pundak adik perempuan pertamanya.

Song Huqian terkekeh hambar. "A-Jie, anda benar. Kala itu saya masih sangat labil."

"Itu wajar saat kau merasa labil. Kala itu, kau masih anak-anak."

"Mn." Song Huqian mengangguk pada kakaknya. "Ngomong-ngomong dimana Ibu dan Ayah?"

"Mereka pergi berburu malam."

"Apa berburu malam itu berbahaya Da-jie?"

"Kalau lengah sedikit pun, kau akan dalam berbahaya Meimei. Jadi kita harus benar-benar fokus." Song Yueliang tersenyum tipis pada adik bungsunya.

"Ayah dan Ibu sedang berburu apa?" Xiao Chenri bertanya pada kakak sulungnya.

"Ayah dan Ibu bukan berburu hewan buas. Tapi menghapus makhluk-makhluk jahat atau roh jahat yang mengancam tempat tertentu." Kata Song Huqian.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang