Bonus Chapter 8: Song Yongjiu is sick

13 0 0
                                    

Musim salju masih berlanjut. Dan aktivitas mereka tidak pernah berubah. Bermain perang salju dan membuat boneka salju. Dan waktu belajar mereka di kelas pun tidak lama. Di sebuah aula utama yang tepatnya di kamar, Seorang Daozhang muda sedang terbaring lemas di kasur dengan dahi yang di kompres oleh kain putih.

“Xiongzhang. Bagaimana perasaan anda?” Song Huqian bertanya pada kakak kembarnya.

“Tidak enak.” Kata Song Yongjiu dengan suara yang serak.

Daogu muda yang memakai jubah ungu muda menghela napasnya sambil menyentuh pipinya yang terasa panas. “Seharusnya Xiongzhang tidak perlu memakaikan jubah dan syal anda pada saya. Saya akan baik-baik saja.”

“Daripada kau terkena flu, lebih baik kau hangat Shi-er.”

‘Flashback’

“Xiongzhang. Salju..” Song Huqian menyentuh salju yang turun di telapak tangannya dengan perasaan yang senang.

Daozhang muda berjubah hitam itu tersenyum tipis sambil menggeleng kepalanya melihat tingkah adiknya. Benar-benar polos seperti Ibu mereka.

“Ah Xiongzhang. Lain kali mari kita-“ Sebelum melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba dia bersin.

Song Yongjiu menghela napasnya. Dia melepaskan jubah dan syalnya lalu mengenakan mereka pada adiknya.

“Xiongzhang. Anda tidak perlu melakukan itu pada saya. Anda akan kedinginan.”

“Tak masalah bagiku. Xiongzhangmu ini sudah terbiasa dengan suhu yang dingin.”

Song Huqian merasa ragu dan bimbang oleh perlakuan kakak kembarnya. Setidaknya dia sudah merasa hangat. Dia tersenyum manis padanya.

“Terima kasih banyak Daozhang Xiong.”

‘Flashback end’

Mengingat momen itu, Song Huqian mengaku dia merasa bersalah karena membuat kakaknya sakit. Seharusnya dia menolaknya memakaikan jaket dan syalnya. Dia menoleh pada Xiao Chenri yang menghampiri kedua kakaknya sambil membawa nampan semangkuk sup herbal, obat dan secangkir teh.

“A-Zuan.” Song Huqian beranjak berdiri dan menghampiri adiknya.

“Ibu membuatkan sup dan obat untuk Xiongzhang.” Kata Xiao Chenri pada kakak mudanya.

Dia mengambil nampan dari tangan adiknya.

“Terima kasih Meimei. Dimana Ayah?”

“Ayah sedang keluar.”

Song Huqian tersenyum lembut pada adiknya. “Kau bermain lah di ruang santai. Xiao-jie akan menyuapi Xiongzhang.”

“Ibu masih memasak. A-Zuan harus bermain dengan siapa?” Kata Xiao Chenri sambil menundukan kepalanya.

“Da-Jie ada dimana? Bibi A-Qing juga?” Song Huqian sudah meletakan nampan di meja kayu kecil dan mendekati adiknya.

“Bibi lagi mengajar. Da-Jie juga sedang melihat-lihat kertas.” Kata Xiao Chenri.

“Nanti kita akan bermain. Xiao-jie harus menyuapi Xiongzhang dulu.” Kata Song Huqian sambil mengelus kepalanya.

“A-Zuan ingin dimanja oleh Xiao-jie juga.”

Song Huqian tertawa lembut. “Nanti kita akan bermain oke.”

Daogu muda itu menyuapi sup herbal pada kakaknya. Setelah itu, dia membantunya meminum obat dan teh.

“Da-Meimei. Terima kasih. Xiongzhangmu ini malah merepotkanmu.”

Song Huqian menghela napasnya dengan lembut. “Tidak Xiongzhang. Justru saya merasa bersalah karena sudah membuat Xiongzhang sakit.”

“Xiongzhangmu ini sangat tidak suka kau kedinginan dan sakit. Lebih baik saya saja yang sakit.” Kata Song Yongjiu.

“Saya ingin Xiongzhang cepat sembuh. Saya akan tidur disamping Xiongzhang!”

“He?! Xiao-jie nanti ketularan! Tidak boleh! Xiongzhang akan sembuh. Pasti!”

“Xiongzhang sakit karena Xiao-jiemu ini. Lebih baik sembuh dengan cepat.” Kata Song Huqian dengan lirih.

“Xiao-jie!!”

“Da-meimei. Kau tidak boleh tidur disampingku! Kalau kau sakit, bagaimana?”

“Tidak peduli. Xiongzhang harus sembuh. Jangan sakit.”

Keesokan harinya, Song Huqian pun terbaring lemas di kamarnya karena dia tertular kakaknya setelah dia tidur bersamanya.

“Sudah kukatakan bukan? Da-Meimei nakal.”

“Setidaknya Xiongzhang sembuh. Itu lebih baik.” Kata Song Huqian sambil tersenyum lemah padanya.

“Nakal..”

The End

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang