Extra 5

33 1 0
                                    

"TIDAAAK!!!!" Teriakan Song Shi membuat sepasang burung bersama anak mereka beterbangan dari ranting pohon.

Song Shi yang mendengar kabar dari Ayah dan Ibunya mengenai dia dan kakak kembarnya akan tinggal di asrama namun secara terpisah.

"Shi-er tidak mau berpisah dari Xiongzhang! Bagaimana bisa Ayah dan Ibu tega ingin memisahkan Shi-er dari Xiongzhang?! Shi-er tidak rela!!" Song Shi menjerit sambil memeluk Song Han dengan erat.

Song Lan, Xiao Xingchen dan Song Zhen menatap si kembar dengan tatapan yang tidak tega dan sedih. Tadi pagi Lan Wangji mengunjungi kantor mereka setelah mengajar di kelas Kultivasional untuk membahas pembatasan laki-laki dan perempuan, khususnya untuk si kembar.

Mau tidak mau mereka harus melakukannya.

"Shi-er sayang. Dengarkan Ibu. Pria dan Wanita memang harus dipisahkan. Bahkan sekte lain juga seperti itu." Kata Xiao Xingchen dengan lembut.

"Ibu! Padahal kami masih anak-anak dan kami juga bersaudara! Shi-er tidak setuju!!"

Xiao Xingchen terkesiap lirih ketika putri bungsunya berteriak padanya. Ini baru pertama kalinya dia berteriak padanya. Padahal dia selalu bertutur kata lembut padanya. Hatinya pun bergetar tidak nyaman dan matanya mulai memanas seolah air mata siap keluar dari kedua matanya.

"Meimei.." Song Zhen berkata dengan lirih setelah dia mendengar adik perempuannya berteriak pada Ibu mereka. Dia mengerti akan adiknya itu, tapi dia menyahut pada Ibu mereka membuat hatinya turut bersedih dan sakit.

"Song Huqian! Kau berani berteriak pada Ibu kita?! Tega sekali kau!!" Kata Song Han dengan suara yang tegas dan tidak terkesan membentak setelah dia mendengar adik kembarnya berteriak pada Ibunya.

Song Shi terkesiap kaget ketika dia melihat ekspresi tegas dari kakak kembarnya. Biasanya ekspresinya selalu datar namun lembut. Ini baru pertama kalinya dia marah, terlebih padanya.

Hati Xiao Xingchen meringis perih melihat anak-anak kembar mereka mengalami konflik. Dia bingung bagaimana untuk meredakan situasi tersebut. Dia harus kuat dan tegar dihadapan mereka.

"Terima lah kenyataannya Meimei. Walaupun ini berat untukmu. Tapi kenyataannya, pria dan wanita tidak boleh menyatu meskipun kita adalah saudara." Kata Song Han sambil menggeretakan giginya.

Song Shi menggeretakan giginya dengan penuh amarah pada kakaknya yang masih saja santai dan tenang disaat-saat yang tidak enak seperti ini. Dan itu membuatnya sangat kesal.

"Jadi Xiongzhang menerimanya tanpa memikirkan ikatan persaudaraan kita?! Aku benci padamu!!" Song Shi berlari keluar sambil terisak setelah berteriak pada Kakaknya.

"Shi-er?!"

"Shi-er! Kau mau kemana sayang?!"

"Meimei!"

Song Han terkesiap kaget ketika dia mengatakan itu padanya. Dibenci oleh adik tercintanya sendiri jauh lebih menyakitkan daripada oleh orang-orang asing. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, dia juga tidak siap untuk berpisah dengannya

"A-Lan. Kau tenangkan Han-er dulu. Serahkan Shi-er padaku." Xiao Xingchen berujar dengan lirih sambil menggenggam tangannya.

"Xingchen. Apa kau baik-baik saja?"

Dia tersenyum lirih pada suaminya. "Dia masih anak-anak dan emosinya masih labil, A-Lan. Aku maklumi walaupun itu sangat mengejutkanku."

"Aku juga mengerti dia Xingchen. Aku juga bisa merasakan ketidakrelaan Han-er untuk berpisah dengan Shi-er. Ikatan mereka sangat lekat sampai mereka berdua tidak rela untuk dipisahkan."

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang