"Xiao Daozhang!" Wei Wuxian berlari kearahnya dan menepuk punggungnya sambil menatapnya dengan tatapan cemas.
"Xingchen.." Song Lan melepaskan syal merahnya dan memasangkannya pada lehernya.
Perasaannya mulai menenang. Kepalanya sudah tidak berdenyut perih. Dia menatap syal merah yang merangkul dilehernya. Dia juga menoleh pada Wei Wuxian dan Song Lan yang terlihat cemas.
"Wei-gongzi.. Zichen. Aku hanya merasa tidak enak menyebut nama orang itu.." Katanya dengan lirih.
Wei Wuxian menghela napasnya. "Pasti begitu menjijikan dan menakutkan bagimu untuk menyebutkan namanya. Aku paham itu Xiao Daozhang."
"Rilekskan dirimu Xingchen. Kau tidak perlu mengingat orang itu lagi." Song Lan berujar dengan lembut sambil memeluknya.
Xiao Xingchen sudah benar-benar mulai tenang. Dia melepaskan dirinya dari dekapan Daozhang berjubah hitam itu. "Zichen. Aku baik-baik saja sekarang. Kau.. Kau tidak perlu memelukku. Ada anak-anak disini."
"Bwahahahahahahaha. Mereka bukan lagi bocah, Xiao Daozhang. Mereka sudah berusia 20 tahun. Jadi wajar saja mereka dihujani keromantisan kalian." Kata Wei Wuxian sambil merangkul pundak Xiao Xingchen.
"Aah.. Senior Wei.." Lan Sizhui tiba-tiba merona dan menundukan kepalanya sedalam-dalam.
"Apa-apaan itu Senior Wei?! Tidak tahu malu!" Pekik Lan Jingyi.
"Paman.. Apa kau ingin aku panggilkan Fairy huh..?" Kata Jin Ling sambil menggeretakan giginya dan raut wajahnya terlihat sangat jengkel.
"Gyaa! A-Ling! Kau tega sekali.." Kata Wei Wuxian sambil memeluk Xiao Xingchen.
"Eh? Wei-gongzi takut anjing?" Dia bertanya pada pemuda berjubah hitam itu.
"Takut. Sangat takut. Aku tidak peduli kalau anjing itu terlihat lucu. Dimataku, mereka itu lebih mengerikan dari monster!! Huwaa~ Xiao Daozhang. Kalau ada mereka, usir mereka dariku!"
Dia tersenyum ringan pada pemuda yang masih memeluknya. "Baik baik. Saya akan menjauhkanmu dari mereka. Tapi tolong lepaskan saya. Saya jadi tidak enak dengan Hanguang-Jun dan Zichen.."
"Hmph. Tidak tahu malu." Pekik Jin Ling sambil melipat kedua tangannya.
"Aiyaa. Hahahaha.." Wei Wuxian langsung melepaskan dirinya.
"Um.. Wei-gongzi, Hanguang-Jun, para tuan muda Lan dan Jin-Zongzhu. Apakah kalian mengenal seorang Daozhang sekaligus tabib yang bernama Liu Huangde Daozhang?" Xiao Xingchen bertanya pada mereka.
"Aku belum pernah mendengar namanya, Xiao Daozhang." Kata Wei Wuxian. Lan Sizhui, Lan Jingyi dan Jin Ling mengangguk setuju padanya.
"Liu Huangde Daozhang..? Dia adalah Daoshi yang muncul apabila ada orang-orang yang butuh pertolongan, dan setelahnya dia menghilang. Itu yang saya tahu tentang mendiang." Kata Lan Wangji.
"Zichen berada di dalam tubuh Liu Daozhang. Saya ingin tahu bagaimana Liu Daozhang bisa meninggal dunia?"
"Tidak ada yang tahu bagaimana Liu Daozhang meninggal dunia. Kematiannya masih menjadi misteri."
"Liu Daozhang benar-benar sosok yang sangat misterius.." Katanya dengan lirih.
"Wei-gongzi dan Hanguang-jun serta para tuan muda Lan dan Jin-Zongzhu, apa tujuan kalian datang ke kampung halaman mendiang Liu Daozhang?" Kali ini Song Lan bertanya pada mereka.
"Paman bilang ada pembataian yang terjadi di kuilnya."
Kedua Daozhang itu terkesiap kaget mendengarnya. Suatu kenangan mengerikan dimana banyak biksu, murid-murid lain yang tewas, dan Song Lan yang buta dengan kedua mata yang berdarah. Kejadian ini tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
FanfictionKedua Daozhang legendaris telah kembali ke dunia ini. Akankah mereka bisa kembali bersama lagi seperti dahulu kala? Apakah mimpi mereka akan menjadi kenyataan?