"Apa ada sesuatu yang lucu Xingchen?" Song Lan bertanya sambil melirik pada mitranya.
Xiao Xingchen menoleh pada Daozhang berjubah hitam itu dan tersenyum manis padanya. "Tidak ada apa-apa Zichen. Aku hanya membayangkan sesuatu yang menggerakan hatiku."
"Hm? Apa itu?"
"Aku ingin sekuat Wei-gongzi. Aku ingin melupakan semua kenangan masa laluku yang mengerikan dan membuka lembaran baru dengan mengukir momen dan kenangan yang indah di kehidupan baru kita." Kata Xiao Xingchen sambil tersenyum lembut. Dia menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadap padanya. Tangannya tulur dan menyentuh pipinya. "Tentunya bersamamu..."
"Mn." Daozhang berjubah hitam itu tersenyum tipis pada mitranya sambil mengangguk padanya. Dia menggenggam tangannya dan mengecup punggung tangannya dengan lembut.
"Mari kita lanjutkan perjalanan kita Zichen." Ujarnya sambil tersenyum manis padanya. Mitra kultivasinya mengangguk lagi sebagai respon untuknya.
Hari-hari yang mereka lalui begitu sederhana. Berlatih bersama sambil duel pedang dan menikmati hembusan udara segar di padang rumput setelah selesai berlatih.
"Mari kita cari penginapan di sekitar sini Xingchen." Kata Song Lan sambil beranjak berdiri dan membersihkan pakaiannya dari kotoran yang menempel.
Xiao Xingchen mengangguk pada Daozhang berjubah hitam itu. Dia ikut beranjak berdiri dan membersihkan pakaiannya dari kotoran. "Tunggu dulu Zichen."
"Hm? Ada apa?"
Dia mengeluarkan kain putih dari jubahnya dan membersihkan telapak tangannya yang kotor. "Selesai."
"Terima kasih Xingchen." Kata Song Lan pada mitra kultivasinya.
"Sama-sama Zichen. Mari kita bergegas." Ucapnya sambil tersenyum padanya dan memasukan sapu tangannya ke dalam jubahnya.
Setelah mendapatkan respon singkat darinya, mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan tenang sambil menggenggam tangan satu sama lain menuju tempat penginapan.
Saat ini, mereka melewati hutan. Tidak ada makhluk-makhluk jahat yang berbahaya di sekitar sini. Jadi, mereka tidak perlu khawatir untuk melintasinya.
"Xingchen."
"Hm?" Xiao Xingchen mengalihkan pandangannya pada mitra kultivasinya.
"Di desa ini, ada suatu tempat yang ingin kutunjukan padamu."
"Tempat apa yang ingin kau tunjukan padaku Zichen?" Dia bertanya dengan kedua mata yang berbinar cerah.
"Rahasia." Kata Song Lan yang terdengar misterius. Namun sorot matanya begitu lembut saat dia memandangnya.
Dia terkekeh sambil menutup bibirnya dengan punggung telapak tangannya. "Baiklah Zichen. Aku akan menantikan kejutan darimu."
Di tempat penginapan, Xiao Xingchen keluar dari kamar mandi dengan hanfu putihnya. Dia mengambil sisir giok putihnya di meja kecil untuk menyisir rambutnya.
Dan setelahnya, dia membiarkan rambutnya tergerai lalu meletakan sisirnya kembali ketempatnya. Dia melangkahkan kakinya menuju ruang tengah dimana Song Lan sedang menunggunya.
"Zichen. Apakah kau sudah lama menungguku?" Dia bertanya sambil duduk disamping Daozhang yang kini memakai hanfu hitam.
"Tidak juga. Apa kau sudah selesai?"
Xiao Xingchen mengangguk pada Song Lan. "Aku sudah selesai Zichen."
"Baiklah."
Kedua pemuda itu makan dengan tenang tanpa terganggu oleh lingkungan sekitar yang sedang bergosip. Setelah mereka selesai menyantap makan malam, mereka beranjak berdiri dan berjalan menuju tempat yang dimaksud oleh Song Lan.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
FanfictionKedua Daozhang legendaris telah kembali ke dunia ini. Akankah mereka bisa kembali bersama lagi seperti dahulu kala? Apakah mimpi mereka akan menjadi kenyataan?