Chapter 11

41 4 0
                                    

Xiao Xingchen tertawa kecil sambil menutup bibirnya dengan punggung telapak tangannya dan mengalihkan pandangannya pada Song Lan.

"Iya Zichen. Aku selalu membayangkan kita memiliki anak. Bukankah itu hebat?"

"Bersama denganmu adalah berkah terbaik yang pernah kualami dihidupku. Tidak sempat terbesit hal-hal yang begitu berharga. Apa Xingchen menginginkannya?"

"Tentu saja aku ingin Zichen. Kita tidak hanya menjadi orangtua untuknya, tapi juga menjadi guru kultivasinya. Dan kita bisa mengadopsinya."

"Bagaimana kalau kita membuatnya sendiri?" Song Lan menyarankannya sambil menyeringai tipis padanya.

"Eh..?" Seketika wajah Xiao Xingchen merona setelah dia mendengar saran dari mitra kultivasinya. "....Membuat sendiri..? Apa bisa Zichen..? Tapi.. aku kan pria. Mana mungkin pria bisa mengandung..?"

"Kenapa tidak hm?" Song Lan bertanya tanpa melepaskan seringai tipis diwajahnya.

Dia dan mitra kultivasinya bisa hidup kembali ke dunia ini. Jika dia mengandung anak, kenapa tidak? Semuanya pasti akan terjadi dan keajaiban tidak akan pernah mengecewakan.

Xiao Xingchen tertawa dengan canggung sambil mengelus rambut Song Lan. "Seandainya saja Surga dan Dewa mengirimkan rahim di perutku, aku pasti bisa saja akan mengandung seperti wanita pada umumnya. Dan kita akan memiliki buah hati sendiri. Ah.. Aku juga membayangkan kita memiliki anak perempuan Zichen."

"Kenapa perempuan?" Song Lan bertanya pada mitra kultivasinya. Bukan berarti dia merendahkan kaum perempuan, tapi dia ingin tahu mengapa dia mengharapkan jenis kelamin anaknya kelak.

Dia tersenyum lembut pada Daozhang berjubah hitam itu. Tangannya terulur memijat pelipisnya. "Zichen. Kita adalah Daozhang. Dimana ada Daozhang pasti ada Daogu. Tapi di dunia ini belum ada Daoshi wanita, itulah kenapa aku mengharapkan anak perempuan. Oh! Kita bisa menambahkan anak laki-laki untuk melanjutkan posisi kita sebagai Daozhang."

"Ide yang bagus Xingchen. Kelak anak-anak kita akan mewariskan kemampuan kita." Kata Song Lan sambil tersenyum lembut padanya.

Xiao Xingchen mengangguk pada mitra kultivasinya. "Dan kita akan mendidik dan melatih mereka bersama. Zichen.."

"Hm?"

"Malam ini sangat indah sekali bukan?"

"Seindah dirimu Xingchen."

Daozhang berjubah putih itu terkesiap dengan lembut dan wajahnya pun merona. Dia tertawa kecil sambil menutup bibirnya dengan punggung telapak tangannya. "Jika anak kita perempuan. Aku ingin namanya ada kaitannya dengan kita Zichen. Apa Zichen punya saran untuk namanya?"

Song Lan berpikir sejenak untuk menjawab nama yang berkaitan dengan mereka berdua. Tak lama kemudian, dia sudah menemukan jawabannya dan mengalihkan pandangannya pada mitra kultivasinya. "Ada."

"Ah. Namanya siapa?" Xiao Xingchen bertanya padanya dengan kedua matanya yang berbinar-binar.

"Untuk nama lahirnya, ada kaitannya dengan mutiara. Dan nama hormatnya berkaitan dengan bulan." Kata Song Lan sambil menatapnya dengan lembut.

"Song Zhen.. dengan nama hormat Yueliang. Nama yang sangat mempesona Zichen." Kata Xiao Xingchen dengan lembut. Hatinya pun berdesir hangat mendengarnya.

"Bukankah itu sangat berkaitan dengan kita Xingchen?" Song Lan bertanya sambil mengelus pipi mitra kultivasinya.

"Iya Zichen. Mutiara ibaratkan kamu, dan bulan ibaratkan aku. Iya kan?" Perkataannya ditanggapi anggukan dari Daozhang berjubah hitam itu.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang