Extra 9

22 1 0
                                    

Chapter Extra 9

.
.
.
.

9 tahun yang lalu

Song Lan dan Xiao Xingchen berada di sebuah kota yang lumayan jauh dari sekte-sekte terkemuka. Mereka mengembara seperti dulu kala karena Daozhang berjubah putih itu ingin melihat dunia untuk kedua kalinya. Berat sekali baginya meninggalkan sekte impian mereka dan anak-anak mereka.

Tapi Song Yueliang sudah berusia 17 tahun. Pikiran dan spiritualnya sudah matang juga. Jadi mereka percaya dia bisa memimpin Paviliun Mingyue dan mengayomi adik-adiknya. Saat ini, Xiao Xingchen sedang mengandung di usia 9 bulan dan siap untuk melahirkan. Namun entah kapan waktunya telah tiba.

Sekarang mereka berada di penginapan setelah menempuh perjalanan yang jauh. Xiao Xingchen sedang duduk santai di ranjang sambil menyandarkan punggungnya dan mengelus perut buncitnya dengan lembut.

Dia mendengar langkah kaki seseorang yang masuk ke dalam. Itu adalah suaminya yang membawakan nampan makanan untuk mereka.

"A-Lan.." Xiao Xingchen memanggil suaminya dengan lembut.

"Hm?" Song Lan meletakan nampan makanan di atas meja kecil dan duduk disampingnya. Tangannya terulur menyentuh pipinya.

Dia terkekeh lembut sambil menutup bibirnya dengan kepalan tangannya. "Aku bisa merasakan bayi kita di dalam sini." Katanya sambil menatap perutnya.

Song Lan tersenyum tipis pada suaminya. Dia menyentuh perutnya sambil mengelusnya. "Ini adalah hadiah dari kita untuk anak-anak kita Xingchen."

Mendengar kata anak-anak, Xiao Xingchen akui dia sangat merindukan mereka. Sudah 9 bulan yang lalu dia dan suaminya berpisah dengan mereka. Entah kenapa dia mulai menyesal setelah berpisah dengan anak-anak mereka. Dia tersenyum miris dan sedih.

"Aku merindukan anak-anak kita A-Lan.." Katanya dengan lirih.

Song Lan tersenyum kecil dan merengkuh tubuh suaminya dengan hangat sambil menepuk punggungnya.

"Aku juga. Suatu saat nanti, kita akan bertemu lagi dengan mereka."

"Aku juga tidak sabar untuk bertemu dengan mereka lagi. Ada banyak surat dari mereka. Aku senang mereka telah melakukan yang terbaik." Kata Xiao Xingchen sambil tersenyum lembut.

"Sudah kukatakan padamu. Kau tidak perlu khawatir Xingchen. Mereka sudah mampu menjaga diri mereka." Kata Song Lan sambil mencium kening suaminya.

"A-Lan. Kau bilang bayi yang sedang dikandung olehku adalah bayi perempuan bukan?"

"Iya. Lalu?"

"Apa A-Lan punya ide untuk nama bayi kita?" Xiao Xingchen bertanya sambil menatap perutnya.

Song Lan berpikir sejenak. Setelahnya, dia mengalihkan pandangannya pada suaminya. "Jika A-Zhen ibaratkan mutiara dan bulan, maka bayi yang sedang kau kandung ibaratkan matahari dan intan."

Senyuman Xiao Xingchen semakin mekar setelah dia mendengar makna dari nama putri bungsu mereka.

"Indah sekali A-Lan. Aku selalu mempercayaimu dalam memberi nama untuk anak-anak kita. Kira-kira bagaimana namanya?"

"Xiao Zuan dengan nama hormat Chenri."

Daozhang berjubah putih itu tertegun mendengar nama dari putri bungsu mereka. Benar-benar sangat berkaitan dengan anak sulung mereka.

"Eh? Kenapa harus menggunakan margaku A-Lan?"

Song Lan tersenyum tipis pada suaminya. Tangannya menyentuh pipinya sambil menatapnya dengan penuh kasih.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang