Extra 10

23 0 0
                                    

Song Huqian baru saja selesai mengajar di kelas kesenian dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam aula utama. Setelah dia membuka pintu utama, dia melirik kesana dan kesini untuk mencari Xiongzhang dan A-Jienya. Dia telah sampai di kamar kedua orangtua mereka dan menemukan sosok Daozhang muda berjubah hitam dan berbadan tegap nan tinggi sedang memeriksa sesuatu. Dia berjalan mendekatinya.

“Xiongzhang. Sedang apa Xiongzhang di kamar Ayah dan Ibu?”

Wajah tampannya memiliki pesona yang angkuh, tegas dan dingin. Tidak jauh beda dengan ayah mereka.

“Xiongzhangmu ini baru saja selesai membereskan kamar Ayah dan Ibu. Saya menemukan ini.” Kata Song Yongjiu sambil menunjuk sebuah benda ditangannya.

“Hm? Bukankah itu sisir berharga milik Ibu?” Song Huqian duduk disamping kakak kembarnya sambil menatap sisir ditangannya.

Benar. Itu adalah sisir milik Xiao Xingchen. Sisir itu terlihat sangat indah bagaikan giok putih yang asli dan murni.

“Kau tahu darimana meimei?” Song Yongjiu bertanya sambil menoleh pada adiknya.

“Karena Ibu selalu menggunakan sisir ini. Bahkan  Ibu kita menyisir rambut kita dan A-Jie dengan sisir giok ini saat kita bertiga masih kecil.”

Song Yongjiu akui dia merasakan kehangatan yang menyejukan dari sisir ini. Seolah dia masih bisa merasakan kasih sayang Ibu terkasihnya. Hatinya bergetar hebat karena kerinduannya pada Ibunya semakin menjadi-jadi.

‘Flashback’

21 tahun yang lalu.

Song Yongjiu berada di tangan Ibu terkasihnya. Dia tertawa sambil menatapnya. Dia sangat bahagia selama Ibunya menimangnya dan memeluknya walaupun dia tidak bisa mengungkapkannya secara langsung. Jiwanya merasa terikat bersamanya.

“Han-er. Lihat amulet naga ini sayang. Ini dibuat oleh sepupu martialmu. Kau sangat menyukainya kan?”

Mendengar tawa manis dari putranya membuat hatinya bergejolak hangat. Dia mengambil Shuanghua disamping ranjang dan menunjukannya padanya. Xiao Xingchen tertawa lembut saat dia membuat suara yang lucu menyentuh gagang pedangnya.

“Han-er ingin Shuanghua hm?” Ketika Song Yongjiu bersuara lagi sambil tersenyum padanya, dia memeluknya dengan hangat dan penuh kasih. “Suatu saat kau tumbuh besar nanti, Ibu dan Ayahmu akan memberikannya padamu. Jangan khawatirkan Ibu, sayangku. Setidaknya Ibu masih memiliki persediaan jimat dan mantra khas Daoshi untuk bertarung.”

Bayi mungil itu mengeluarkan suara lagi. Dia tahu Ibunya adalah Ibu yang sangat kuat. Suatu saat nanti, dia ingin menjadi hebat seperti kedua orangtuanya. Xiao Xingchen tertawa lembut sambil meletakan Shuanghua disampingnya lalu berbaring dan mendekap putranya dengan hangat

“Mari kita tidur sayang.”

‘Flashback end’

Daozhang muda berjubah hitam itu berharap dia bisa melihat Ibunya lagi dan berkata betapa rindunya dia padanya. Dia merasakan punggung dielus dengan lembut oleh adiknya lalu menoleh padanya.

“Meimei. Kau tahu? Selama Xiongzhangmu ini melihat wajahmu, Xiongzhangmu ini bisa melukiskan wajah Ibu kita di dalam dirimu.”

Song Huqian terkekeh sambil menutup bibirnya dengan punggung telapak tangannya. “Saya memang putri dari Ibu bukan? Anda juga Xiongzhang.”

“Mn.” Song Yongjiu tersenyum tipis sambil mengangguk.

“Mari kita ke kantor Xiongzhang. A-Jie ingin mendiskusikan sesuatu dengan kita.” Kata Song Huqian sambil beranjak berdiri dari kasur dan mengulurkan tangannya pada kakaknya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang