Chapter 27 [END]

90 3 0
                                    

Chapter 27

.
.
.
.

Song Zhen melompat sambil menerjang monster bayangan yang akan menyakiti Ibunya. Dia menebas makhluk itu dengan belatinya. Monster itu merasakan tubuhnya kesakitan hingga kejang-kejang dan meledak.

"Aku akan membunuh kalian semua!"

Gadis kecil yang memakai hanfu hitam bermotif bunga-bunga menebas monster itu tanpa ampun. Belati miliknya bukan sembarangan belati. Secara original, itu milik Shiyenya yaitu Shifu dari ayahnya.

Tenaga dalamnya sudah sangat kuat sekali sehingga dia bisa membunuh para makhluk itu tanpa khawatir. Terlebih dia melatih dirinya menggunakan belati itu.

"HRAAGH!" Song Zhen menebas monster itu dengan gesit.

'Flashback'

"Ayah.."

"Iya nak?"

"A-Zhen ingin bisa bertarung."

"Kau masih kecil nak. Kami tidak ingin kau terluka. Ayah tidak akan membiarkanmu ikut berburu malam. Apalagi bertarung sampai kau beranjak besar."

"Tidak ayah!"

Song Lan tertegun mendengar ucapan tegas putrinya.

"A-Zhen.."

"A-Zhen melihat Ibu terluka. Ibu mudah kelelahan setelah membunuh para makhluk jelek itu! Ibu selalu bertarung untukku dalam keadaan hamil. A-Zhen tidak ingin Ibu terluka lagi. Jadi.." Song Zhen mencengkram hanfunya dengan kedua tangannya. "Jadi A-Zhen ingin bertarung juga!"

Tekadnya sudah sangat membulat sejak kemarin. Sebuah kilas balik dimana wajah pucat Ibunya dan darah yang mengalir di lengannya setelah membasmi bayangan hitam berputar di pikirannya.

Song Zhen tidak mau Ibunya kembali melalui hal yang sama. Walaupun usianya masih tergolong sangat belia, dia tidak takut menghadapi para makhluk jahat dan gelap. Dan dia ingin membunuh mereka.

"Tolong latih A-Zhen, Ayah! A-Zhen ingin bisa bertarung dan menjadi lebih kuat agar A-Zhen bisa melindungi Ibu ketika Ayah berburu malam! A-Zhen mohon dengan sangat." Kata Song Zhen sambil bersujud pada Ayahnya.

Song Lan menghela napasnya dengan pelan. Dia mengeluarkan sesuatu dari jubah hitamnya.

"Ini akan menjadi senjatamu nak."

"Belati?" Song Zhen menerima belati yang sudah disarung pada tempatnya.

"Mn." Song Lan mengangguk sebagai respon untuk putrinya. "Belati ini pada awalnya milik guru ayah yang merupakan kakekmu secara martial."

Song Zhen menghunuskan belati tersebut dari sarungnya. Dia mengamatinya dalam diam. Begitu tajam dan jernih. Kualitasnya juga sederhana namun mematikan.

"Kakek martialmu bilang suatu saat nanti ayah memiliki anak, beliau berharap ayah memberikannya pada calon anak ayah. Dan sekarang adalah waktunya. Belati ini sudah menjadi milikmu. Kakek martialmu akan selalu memberikanmu kekuatan."

"Shiye. A-Zhen ingin melindungi Ibu. Mohon bantuannya." Kata Song Zhen sambil mencium belati ditangannya.

"Ayah akan melatihmu nak." Kata Song Lan sambil mengelus pipi putrinya dan tersenyum tipis padanya.

'Flashback end'

Shiye.. Shizu.. Beri A-Zhen kekuatan!

"Ha!!" Song Zhen menebas beberapa monster bayangan di hadapan.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang