Pria itu terkejut ketika dia mendengar suara yang dingin dan mengintimidasi di luar gudang. Pintu pun juga sudah terbuka. Ada dua sosok pria muda yang memakai jubah hitam di depan pintu. Yang satu membawa pedang sementara satu laginya membawa seruling hitam di sabuk pinggangnya.
Song Zhen menoleh pada ayah dan sepupu martialnya. Akhirnya mereka datang untuknya. Sudah 3 minggu dia menantikan kehadiran mereka.
"Ayah.. Shixiong.. Tolong.." Kata Song Zhen dengan suara yang terdengar serak.
Amarah Song Lan berkecimuk di dalam hatinya ketika dia melihat putri tercintanya dicekik oleh pria itu. Dia menghunuskan Fuxue dan menebas tangannya yang mencengkram Song Zhen dan dengan sigap langsung menangkapnya.
"A-Zhen.. A-Zhen.."
"Ayah.. A-Zhen takut.."
Daozhang berjubah hitam itu memeluk putrinya dengan hangat. Keadaannya begitu memprihatikan sekali. Dia terlihat begitu kurus tidak terurus. Suaranya juga serak karena kekurangan asupan air. Tidak ada belas kasihan dan ampun untuk Pria yang menculiknya.
"Ayah ada disini untukmu sekarang. Maafkan ayah dan Shixiongmu terlambat."
Song Zhen sudah sangat lelah untuk menangis. Dia hanya bisa terdiam tanpa ekspresi apapun. Tapi setidaknya, dia senang dan lega ayahnya dan sepupu martialnya datang untuknya.
"Song Daozhang. Bawa A-Zhen pergi dari sini. Biar aku yang habisi penculik ini." Kata Wei Wuxian dengan kedua bola matanya yang memerah.
"Wei-gongzi.."
"Bawa A-Zhen pulang. Aku akan menyusulmu. Keadaannya sangat kritis. Dia tidak hanya membutuhkanmu, dia juga sangat membutuhkan kehangatan Shishu."
Song Lan terlihat ragu untuk pergi tanpa Wei Wuxian. Dia mengalihkan pandangannya pada Song Zhen yang terlihat tidak ada ekspresi apapun. Keadaan putrinya jauh lebih penting. Pemuda berjubah hitam itu bisa kembali dengan selamat.
Dia menghela napasnya dan mengangguk padanya. "Berhati-hati lah Wei-gongzi." Dia berjalan meninggalkan Wei Wuxian yang siap menghabisi pria itu.
"JANGAN LARI KAU SIALAN!!" Pria itu merasakan lehernya dicekik oleh energi kebencian yang berasal dari Wei Wuxian.
"Aku yang akan menghabisimu.." Kata Wei Wuxian dengan dingin.
.
.
.
.Xiao Xingchen benar-benar sangat gelisah dan panik. Sudah 3 minggu, Song Lan dan Wei Wuxian belum menyelamatkan putrinya. Di dalam hatinya, dia selalu memanjatkan do'a untuk menenangkan dirinya dan demi keselamatan mereka berdua.
"A-Zhen.. A-Zhenku.. Putriku.."
Selama 3 minggu, dia selalu bergumam seperti ini. Bahkan dia tidak bisa tidur karena selalu memikirkan keadaan Song Zhen. Di dalam tidurnya, dia selalu mengalami mimpi buruk tentang putrinya yang meninggal ditangan si penculik atau disiksa olehnya. Itu sangat mengerikan sekali.
Sekarang keadaannya juga sangat kusut dan kurus. Dia makan pun hanya 1 suap saja saking khawatirnya dia pada putrinya.
"Putriku.. Kembalikan putriku.." Xiao Xingchen terus merancau dengan suara yang parau. Cairan bening mengalir dari kedua matanya.
"Bersabarlah Xiao Xingchen Daozhang. Song Daozhang dan Wei Ying akan segera kembali bersama Nona muda Song." Lan Wangji berujar dengan lembut.
Dia terisak dengan lirih sambil menutup mulutnya. Dia takut sesuatu yang buruk menimpa putrinya oleh pria itu. Kapan suaminya dan shizhinya kembali?
Dia mendengar langkah 2 orang masuk ke dalam kamarnya. Kedua matanya membelalak hingga pupilnya mengecil dan terhenyak. Putrinya telah kembali, tapi keadaannya membuat hatinya berdenyut perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
FanfictionKedua Daozhang legendaris telah kembali ke dunia ini. Akankah mereka bisa kembali bersama lagi seperti dahulu kala? Apakah mimpi mereka akan menjadi kenyataan?