The Wizarding World || Secret of the past

Chapter 9 - Gold and Black

•••

Angin berhembus menerpa dedaunan yang hampir berguguran dan membawanya ikut serta kemana arah angin itu akan pergi. Sinar matahari yang selalu mencoba masuk dari selah-selah daun dan akar-akar pohon yang merambat yang ditutupi dengan lumut dan bunga yang tumbuh secara acak.

Suara tapak kaki kuda itu memgema memenuhi hutan. Melewati jalan setapak dengan cepat membuat surai pemilik penunggang kuda putih itu menari-nari dengan angin yang ikut menerpa rambut yang menutupi kening hampir ke mata bulat itu.

Mata bulat itu terlihat menyipit dengan sebagian wajahnya tertutup kain putih. Busur yang ia letakan dibelakang punggung bersamaan dengan anak panah miliknya. Gadis itu tersenyum walau tidak menampakan senyum nya namun bisa dilihat dari mata yang menyipit dengan manik hitam yang dipenuhi binar kebahagiaan.

Jungkook melirik panades yang berlari beriringan bersamanya membelah jalan setapak ditengah hutan yang tenang sambil mengadu kecepatan. Hingga peri kecil itu terbang melalui mereka berdua menoleh dan terlihat senyum mengejek dari peri itu.

Panades melirik jungkook yang juga meliriknya tersenyum jahil lalu menganggukan kepalanya. Jungkook yang mengerti ikut menganggukan kepalanya pertanda setuju. Jungkook mengusap kuda putih yang sedang ia naiki. Mengusap begitu pelan lalu berbisik membuat kuda itu bersuara pertanda mengerti sehingga jungkook tersenyum saat leosmus semakin cepat dan ia berhasil menyusul ayanna diikuti dengan panades yang tersenyum mengejek membuat peri itu mendegus kesal.

Jungkook dan panades berhenti saat mereka berdua sampai disebuah sungai luas yang terlihat sangat indah. Jungkook membuka kain yang menutup wajahnya lalu mengusap lembut surai putih berkilau milik leamus yang tampak menikmati usapan darinya.

Jungkook melirik panades yang tertawa karna ayanna yang baru sampai dengan wajah merengut kesal. Membuat jungkook ikut tertawa. Dirinya kembali merasa bebas dan itu cukup membuat nya tenang.

"Kalian curang!" pekik ayanna tidak terima karena dirinya ditinggal oleh kedua temannya yang malah tertawa. "Kami tidak curang pixies, terima saja kekalahanmu." balas panades lalu kembali tertawa membuat peri itu semakin kesal yang kini menatap garang ke panades. "Sini kau centaurus!!." teriak ayanna lalu terbang mengejar panades yang sudah berlari menghindari pixies yang sedang marah itu.

Jungkook terkekeh melihat kedua orang yang berbeda jenis itu. Jungkook turun dari kuda itu lalu membungkuk sebagai tanda terima kasih pada leosmus yang ikut membungkuk membuatnya tersenyum. Lalu irisnya melirik ke arah sungai itu. Ia mendekat ke tepi matanya membulat saat air itu sangat jernih.

Jungkook membungkuk lalu menyatukan kedua telapak tangannya mengambil air sungai itu dan mendekatkan wajahnya lalu meminumnya. Iris hitamnya berbinar saat air sungai itu mengalir segar ditenggorokannya. Melirik kesamping melihat kuda putihnya ikut minum membuatnya tersenyum.

Jungkook mengulurkan tangan nya ke air itu lalu mencipratkan air lada kuda putih yang terlihat terganggu membuat terkekeh dan mengulanginya lagi untuk menjahili Leosmus. Namun jungkook menutup wajahnya saat tiba-tiba leosmus juga membalas mencipratkan air padanya.

Jungkook terkekeh dan semakin menyerang leosmus dengan tawa yang terdengar dari gadis yang terlihat sangat menimkati hal-hal kecil yang mampu membuatnya merasa bebas.

Namun jungkook menghentikan kegiatannya saat mendengar semak yang bergerak. Jungkook perlahan bangkit berjalan ke arah semak itu dengan hati-hati lalu  mengintip kedalam semak. Matanya berbinar saat melihat seekor rusa yang sedang tenang menyantap makanannya.

Jungkook tersenyum kemudian memasangkan kembali kain putih yang menutupi wajahnya yang tadi ia lepas. Mengambil busur dan anak panahnya perlahan. Tubuhnya perlahan bersembunyi dibalik pohon dengan hati-hati untuk tidak menimbulkan pergerakan atau suara yang bisa membuat rusa itu lari dan menyadari keberadaannya.