Chapter 32 - More than a dream

879 131 54
                                    

•••

Angin berseru kencang membawa daun-daun berguguran serta udara yang masih terasa dingin walau hari sudah semakin siang. Mentari semakin berakak naik keatas dan tampaknya kerajaan Victory terlihat lebih sibuk dari hari-hari biasanya—banyak para pelayan yang sedang menghias setiap sudut kerajaan, dari lorong hingga ke pintu utama kerajaan—serta aula utama yang dihias sedemikian rupa hingga terlihat sangat mewah sekaligus elegan secara bersamaan.

Jungkook kini melangkah kan kakinya dengan iris tampak berbinar saat melewati lorong istana yang luas dan cukup ramai oleh para pelayan yang sedang menghias—sehingga membuat beberapa pelayan serta penjaga berhenti sejenak dari pekerjaan mereka kemudian membungkuk hormat pada jungkook yang tersentak.

"Tidak-tidak, kalian lanjutkan saja—aku hanya ingin melihat-lihat, aku tidak akan menganggu—" ucap jungkook sedikit panik kemudian tersenyum canggung, mampu membuat para pelayan serta penjaga disana tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari pendamping pangeran mahkota. Mereka berpikir akan jadi seperti apa kerajaan nanti, saat Jungkook menjadi Ratu—mungkin kerajaan akan semakin terasa menyenangkan.

Sejak kehadiran jungkook, kerajaan ini terasa jauh lebih menyenangkan—bahkan kini mereka jarang merasakan aura mengidimintasi dari Pangeran Mahkota. Karena setiap taehyung menghadiri acara pertemuan kerajaan yang selalu berakhir menjadi perjodohan—membuat taehyung merasa kesal dan berakhir membuat seluruh penghuni kerajaan berdengik ngeri karena auranya. Namun mereka bersyukur, karena taehyung mampu mengatasi emosinya—jika tidak kemarahan sang pangeran yang akan menjadi akhir setiap ketegangan itu.

Jungkook kembali melangkah dengan senyum manis yang tidak pernah luntur diwajahnya, ia juga sesekali menyapa para pelayan yang ikut tersenyum lalu membungkuk padanya. Jujur saja, Jungkook masih tidak terbiasa diperlakukan seperti itu—namun mengingat ini perintah dari sang pangeran, mermbuat jungkook terpaksa menerimanya.

Namun, langkahnya terhenti dengan sudut matanya yang sedikit mengkerut ketika irisnya menatap penasaran pada salah satu pelayan yang tampak kesusahan membuat rangkaian bunga untuk disusun didalam pot besar itu. Jungkook melangkah mendekatinya lalu menepuk pelan bahu pelayan itu—hingga pelayan itu tersentak dan segara membungkuk hormat padanya.

"Sepertinya aku mengejutkanku, maaf—"

"T-tidak Tidak, your highness!. S-seharusnya aku lebih cepat menyadari keberadaamu—" ucap pelayan itu kertara sekali jika ia terlihat takut, karena berlaku tidak sopan pada pemdamping pangeran mahkota, sementara para pelayan lain ikut terdiam dengan kepala menunduk dan jungkook sama sekali tidak menyukai suasana ini.

"Tidak apa, kalian bisa melanjutkan perkerjaan kalian—semangat!" Ucap jungkook sambil tersenyum lebar serta tangan yang memberikan gestur semangat dan mampu membuat para pelayan lain mengangguk lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Jungkook sedikit bernafas lega lalu kembali melirik kearah pelayan yang masih menundukkan kepalanya.

"Tidak apa, aku hanya ingin membantu sedikit—apa boleh?" Ucap jungkook sontak membuat pelayan dihadapannya membulatkan matanya lalu menggeleng bruntal, masih dengan pandangan menunduk kebawah. "T-tidak, Your highness. Tidak seharusnya anda melakukan ini—" ucap pelayan itu sedikit takut dan membuat jungkook menekuk wajah lucu.

"kumohon, lagi pula ini keinginanku sendiri. Kau tidak perlu gelisah atau takut, oke" ucap jungkook dengan senyum manis, kemudian mengambil gunting dan bunga dari genggaman pelayan itu yang tersentak—lalu mengikuti jungkook yang tampak sedang berpikir dengan dahinya mengkerut,  untuk membuat rangkaian seperti apa pada dinding dihadapannya.

Sesekali jungkook mengedarkan irisnya menatap seluruh penjuru kerajaan, hingga irisnya terpaku pada sebuah bunga yang tumbuh begitu cantik di taman kerajaan. Seketika senyum manis terlihat diwajahnya dan jungkook mulai membuat bentuk pada kain putih yang dihiasi manik-manik kecil.

The Wizarding World || Secret of the pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang